Rumah pohon ini dibuat oleh tangan-tangan terampil perajin kayu asal Jepara, Jawa Tengah.
Bahan bakunya berupa batang-batang kayu bekas dan papan yang kemudian dirancang sedemikian rupa, termasuk memanfaatkan pohon-pohon hidup jenis simpor untuk dijadikan tonggak rumah.
Dibangun menggantung setinggi hampir delapan meter dari dasar lahan berpasir, rumah pohon ini dilengkapi belasan anak tangga berdesain unik, undakan-undakan anak tangganya begitu ramah dipijak dan setiap beberapa jejak dibuat semacam podium untuk perhentian.
BACA JUGA:Usulan BPBD Perbaikan Infrastruktur Ke BNPB Masih Abu-abu
BACA JUGA:May Day, Mahasiswa dan Buruh Turun ke Jalan
Semua bahan baku tangga memanfaatkan bekas batang pohon dan papan sehingga selain ramah lingkungan juga menampilkan kesan alami.
Atap rumah pohonnya berbahan daun kelapa yang dikeringkan.
Seperti sebuah rumah, terdapat sebuah balkon menghadap ke pantai.
Jarak balkon ke pantai tak lebih dari enammeter.
Sebuah kursi goyang diletakkan tepat di bagian sampingnya.
BACA JUGA:Wadaw! Sabtu Ini Listrik di Mukomuko Padam Lagi
BACA JUGA:Duhh, Ada Kabar Kurang Baik Soal 2,3 Juta Formasi ASN, Tes CASN 2024 Ditunda?
Balkon ini rupanya mengitari bagian samping rumah sehingga kita bisa melihat seluruh sudut lingkungan luar rumah hanya dengan berjalan menyusuri balkonnya.
Tepat di sisi kiri dari balkon utama, ada jalur tangga naik menuju balkon paling atas yang letaknya sekitar empat meter dari rumah pohon.
Balkon paling atas ini mirip seperti menara pandang dan masih menjadi kesatuan dari rumah pohon, unik ya.
Di bangunan paling atas berkanopi atap rumbia ini, kita bisa menghabiskan waktu sambil menikmati semilir angin laut dan tak terasa bahkan bisa sampai membuat kita terlelap.