MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, meminta kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) untuk segera mendata petani tanaman pangan dan hortikultura yang menggunakan pupuk organik.
Karena kabarnya, sampai sekarang masih banyak petani di Mukomuko sudah memanfaatkan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman pangan dan hortikultura.
"Khusunya petani yang menggarap areal persawahan di Kecamatan Lubuk Pinang. Sekarang sudah memanfaatkan pupuk organik," kata Kepala Dinas Pertanian, Fitriyani Ilyas, SPt.
Dijelaskannya, petani mulai memanfaatkan pupuk organik ini pasca ada beberapa demonstration plot (Demplot) padi organik menunjukan hasil positif.
BACA JUGA:Terganjal Undang-undang, Capaian Pajak Parkir Kendaraan Terancam Turun
BACA JUGA:Bawaslu Dapat Dana Hibah Pilkada Rp8 Miliar
Salah satunya Demplot padi organik yang berhasil yaitu budidaya padi total organik yang terintegrasi dengan MA-11 di SP8 Kecamatan Lubuk Pinang beberapa waktu lalu yang disupport Bang Indonesia (BI).
"Demplot padi total organik terintegrasi MA-11 yang didukung oleh BI beberapa waktu lalu menunjukan hasil yang positif," ujarnya.
Dari hasil pegubinan, diperkirakan padi organik yang terintegrasi dengan MA-11 garapan petani di SP8 Lubuk Pinang bisa menghasilkan gabah lebih dari 10 ton per hektar.
Dan ini menunjukan kalau padi organik, jika dikelola dengan tepat, hasilnya bisa lebih dari budidaya yang menggunakan pupuk kimia.
BACA JUGA:Uji KIR Kendaraan Bermotor Sekarang Gratis
BACA JUGA:Waspadai Penyebaran HIV/AIDS, Ini Langkah Pemkab Mukomuko
Melihat keberhasilan Demplot padi organik di SP8, petani di Lubuk Pinang banyak yang mulai membudidayakan padi berbasis organik.
Akan tetapi, dinas butuh data detil soal petani yang memanfaatkan pupuk organik untuk menyuburkan tanaman.
"Saya meminta kepada penyuluh untuk melakukan pendataan. Tujuan dari pendataan ini, agar Dinas Pertanian Mukomuko memiliki data sebagai rujukan mengambil kebijakan bidang pertanian," ungkapnya.