"Jauh sekali berkurangnya selama warga tidak berani cari lokan di sungai selagan. Kalau sekarang masih ada usaha rendang lokan memiliki bahan baku yang cukup. Mereka membeli lokan bukan dari sungai selagan. Tapi lokan dari muara sungai pasar sebelah dan yang lainnya," jelasnya.
BACA JUGA:Kapolres Temui Forkopimcam Penarik Bahas Soal Kamtibmas
BACA JUGA:Polres Mukomuko Awasi Perekrutan Anggota Adhoc Pilkada 2024
Nurdiana mengaku, akan terus berusaha, agar usaha makanan khas Kabupaten Mukomuko tidak sampai gulung tikar karena susahnya mendapatkan bahan baku.
Karena usaha makanan ini, selalu diburu oleh masyarakat baik dari dalam daerah maupun luar daerah. Apalagi, rendang lokan ini sudah berliesensi dari Kemenkumham.
"Rendang lokan ini makanan khas daerah kita dan sudah memiliki lisensi atau gak paten. Makanya kami tidak mau kalau usaha rendang lokan sampai tutup," tegasnya.
Sebelumnya, Bupati Mukomuko, H Sapuan SE, MM, Ak, CA, CPA, CPI telah menyampaikan laporan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu.
BACA JUGA:ASN Diminta Lestarikan Batik Khas Mukomuko
BACA JUGA:Pemilik Ternak Bisa Di Penjara 3 Bulan
Agar segera mengambil tindakan cepat untuk menangani keberadaan Buaya yang bersarang di aliran Sungai Selagan, Kecamatan Kota Mukomuko.
Desakan itu disampaikan Bupati, pasca satu orang warga Desa Tanah Harapan, Kecamatan Kota Mukomuko dinyatakan meninggal dunia setelah diterkam Buaya pada Senin siang, 15 April 2024 sekitar pukul 11.40 WIB lalu.
"Terkait kejadian ini, sudah kami laporkan ke provinsi agar pihak-pihak terkait segera mengambil tindakan. Supaya tidak ada lagi korban baru," tegas Bupati Sapuan.
Bupati juga menerangkan, peristiwa warga meninggal akibat diterkam Buaya Sungai Selagan. Bukan kali pertama ini saja.
BACA JUGA:25 Caleg Mukomuko Terpilih Segera Ditetapkan
BACA JUGA:Rakor Evaluasi, KPU Klaim Pemilu 2024 di Mukomuko Sukses
Namun, beberapa waktu yang silam, kejadian serupa juga terjadi. Bahkan korban juga dikabarkan meninggal dunia.