"Dimana Permenko Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2023 itu menyebutkan, ruas ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)," papar Adjib.
Sebagaimana diketahui, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Thohir memberikan dukungan penuh terhadap tambahan PMN yang diberikan kepada HK, untuk pemerataan infrastruktur secara jangka panjang.
BACA JUGA:Ribuan Guru Bakal Sumringah, Berkas Usulan Sertifikasi Triwulan Pertama Lengkap, Tinggal Teken Kadis
BACA JUGA:Ini Poin Prioritas Pemerintah Daerah Menghadapi Demam Berdarah
"Kita memberanikan diri untuk mengusulkan PMN tahun 2025 supaya keberlanjutan dari program yang sedang kita dorong ini, sudah bisa didata sejak tahun ini untuk tahun depan," singkat Erick.
Selama satu dekade terakhir, HK berhasil menghubungkan konektivitas delapan provinsi di Sumatra, melalui ketersediaan infrastruktur jalan TOL.
Pencapaian tersebut, tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui PMN yang diberikan sejak tahun 2015. Hingga saat ini, HK telah merealisasikan pemanfaatan PMN sebesar 76 persen dari total PMN sebesar Rp 112,5 triliun yang telah diterima dari tahun 2015 hingga 2023.
Ini sejalan dengan ekuivalen panjang JTTS Tahap I yang berhasil terbangun sepanjang 809 KM. Adapun total ruas JTTS yang telah beroperasi penuh yaitu 9 ruas, diantaranya jalan TOL Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung dan lainnya. (tux)