BENGKULU.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di tengah perkembangan zaman yang kian pesat, perempuan dinilai penting untuk menguasai ilmu pengetahuan dan juga teknologi.
Ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Provinsi Bengkulu, Trisna Anggraini saat menjadi pemateri seminar semarak Milad 'Aisyiyah ke-107, Selasa 23 April 2024.
"Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari," ungkap Trisna dalam kegiatan yang digelar Pimpinan Wilayah (PW) 'Aisyiyah Provinsi Bengkulu.
Sehingga, lanjut Trisna, penting bagi perempuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena dengan penguasaan kedua hal ini, dapat menjadi bekal dalam mengimplementasikan nilai-nilai kemanusiaan.
BACA JUGA:Daftar Cagub, Meriani Siap Bersanding Dengan Kader Parpol
BACA JUGA: Maju Pilkada 2024, Meriani Bidik Kursi Gubernur Bengkulu
"Kemudian dengan penguasaan ini juga dapat mendorong kita sebagai perempuan, agar bisa menjadi penggerak dari berbagai sisi tatanan kehidupan sosial," tegas Trisna.
Menurut Trisna, pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kaitan erat dengan tema seminar yakni memperkokoh dan memperluas kemanusiaan melalui dakwah semesta.
"Jadi ketika kita tidak mengupgrade diri melalui peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagaimana kita bisa mengimplementasikan tema tersebut," kata Trisna.
Sementara itu, Ketua Pelaksana semiar, Rusmita menyampaikan, seminar ini menjadi panggung untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran, akan pentingnya kemanusiaan.
BACA JUGA:Satgas Rafi 2024 Berakhir, Kebutuhan Energi Masyarakat Diklaim Tercukupi
BACA JUGA:Risiko Bencana Tinggi, Pemda Diminta Rumuskan Regulasi
"Terutama dalam konteks dakwah yang merentang dari Bengkulu hingga ke seluruh nusantara. Hanya saja tujuannya bukan hanya sebatas pembahasan kemanusiaan saja, tetapi juga memperluas wawasan dan pemahaman tentang nilai-nilai kemanusiaan," ujarnya.
Lebih lanjut Rusmiati menjelaskan, seminar ini sejalan dengan semangat 'Aisyiyah yang selalu mengedepankan pemberdayaan masyarakat, dan kemanusiaan sebagai landasan utama dalam kegiatan dakwahnya.
"Seperti upaya penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan perempuan, hingga peningkatan kualitas pendidikan," demikian Rusmita. (*)