Untuk mendukung kelancaran pergerakan penumpang di bandara selama periode Lebaran, Faik menambahkan, enam unit bandara beroperasi selama 24 jam. Keenam bandara itu adalah Soekarno Hatta (CGK), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Manado (MDC), Medan (KNO), dan Halim Perdana Kusuma (HLP).
BACA JUGA: PMI Manufaktur Indonesia Konsisten Ekspansi 31 Bulan Berturut-turut
BACA JUGA:Menkop UKM Dukung Perkembangan Serat Rami Dongkrak Industri Tekstil Nasional
Menurutnya, jumlah bandara yang beroperasi 24 jam masih berpeluang ditambah. “Namun di bandara yang sifatnya tidak beroperasi 24 jam, kami masih bersifat fleksibel kalau diperlukan untuk dioperasikan 24 jam, kami fully support,” tuturnya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menerima sekitar 2.350 permintaan penerbangan tambahan (extra flight) untuk periode angkutan Lebaran 2024. Juru bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan, permintaan extra flight untuk rute domestik berasal dari delapan maskapai dengan periode keberangkatan 3--18 April 2024. “Hampir semua maskapai sudah mulai mengajukan extra flight untuk Lebaran 2024,” kata Adita.
Dengan penambahan frekuensi tersebut, dia menegaskan bahwa terdapat penambahan kapasitas penumpang sebanyak 415.000 kursi.
Adita menuturkan, penambahan penerbangan dilakukan pada rute-rute tujuan mudik dan wisata. Namun, dia tidak memerinci rute mana saja yang mendapatkan permintaan penerbangan tambahan dalam jumlah besar.
BACA JUGA:Global Bond BNI Oversubscribe 6,4 Kali, Bukti Kepercayaan Investor Tinggi
BACA JUGA:InJourney Airports Targetkan Jadi Operator Bandara Kedua Terbesar Dunia
Seperti tahun-tahun sebelumnya, harga tiket pesawat mulai mengalami kenaikan mendekati batas atas jelang masa mudik Lebaran 2024. Saat ini, maskapai penerbangan mulai menaruh harga tiket mendekati tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan. Menurutnya, hal tersebut seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap tiket pesawat jelang dimulainya musim mudik Lebaran 2024.
Besaran kenaikan tarif itu bergantung kepada tingkat kompetisi yang ada pada masing-masing rute. Makin gemuk sebuah rute, kenaikan tariff tersebut akan makin ketat dan mendekati batas atas yang ditetapkan oleh Kemenhub. “Makin gemuk rutenya dan permintaannya tinggi, maka harganya akan makin tinggi. Maskapai pasti akan saling melihat harga-harga yang mereka berikan di sebuah rute,” jelas Adita.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa lonjakan harga tiket pesawat hingga bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama Angkutan Lebaran 2024 berisiko mengerek inflasi pada periode April 2024. Tak dipungkiri, kelompok transportasi paling sering mengalami inflasi pada periode Ramadan dan Idulfitri. Secara terperinci, tiket pesawat selalu mengalami kenaikan harga saat Ramadan maupun Idulfitri setiap tahunnya.
Sumber : Indonesia.go.id