BACA JUGA:Serius Maju Pilwakot, Ini Modal Sefty Yuslinah
Walaupun, dari sisi moril, praktik demikian terbilang tidak mencerminkan prilaku bijak dalam berpolitik.
Secara tidak langsung, lanjut dia, aksi borong partai akan menjegal kandidat potensial yang berujung urung bertarung, lantaran ketiadaan syarat konstitusional, kecuali memberanikan diri maju dalam bursa pilkada jalur independen atau non partai.
"Cuma pencalonan di jalur yang akan lebih dulu dijalankan KPU ini, relatif cukup berat. Tapi bukan berarti tidak mungkin," ungkapnya.
Dia menambahkan, cost politik yang besar dalam Pilkada, tetap akan menjadi satu hal yang pelik dalam tatanan sistem demokrasi.
BACA JUGA:RKPD 2025, PSN dan 18 Program Prioritas Dipastikan Berlanjut
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Serahkan LKPD, Rohidin Mersyah: Momen Penting Bagi Pemda
Mobolisasi konstituen, dalam artian positif, bukan dimaknai sebagai serangan fajar, tetap akan sangat menentukan, kata AB.
"Karena politik secara definisi sempit dapat dimaknai sebagai seni. Komunikasi dan komunitas, menjadi indikator suksesi meraih kemenangan atas politik yang diciptakan," terangnya.
Pantauan RU, kalangan swasta saat ini secara tak gamblang sudah mulai membangun komunikasi pada figur-figur potensial yang akan menjadi pendukung mesin politik nantinya bergerak. (*)