Beton ekspos tanpa warna dan tanpa ornamen menyimbolkan ketiadaan, bahwa tampilan luar tidaklah sepenting isinya, dan ibadah bukanlah untuk dipamerkan.
Selain "Masjid 99 Cahaya Asmaul Husna", di area Islamic Center Tubaba ini juga dilengkapi danau buatan yang berisikan ribuan ikan mas, nila, dan gurame.
Pengunjung bisa menikmati kesejukan, memberi makan ikan-ikan di danau itu atau sekadar swafoto. Lokasi ini juga kerap dijadikan tempat prewedding, konten kreator, atau perburuan para fotografer.
Spot foto favorit para pengunjung adalah lorong panjang menuju teras masjid yang terdiri dari tiang-tiang kayu.
BACA JUGA: Mau Mudik dari dan ke Pulau Jawa, Persiapkan e-Toll Kamu, Ini Tarifnya
BACA JUGA: Sadis...Komplotan Pembantai Ternak Beraksi, Kerbau Warga Putri Hijau Tersisa Jeroan
Bangunan Adat Lampung
Persis di samping Masjid Baitus Shobur terdapat bangunan rumah adat Lampung bernama “Sesat Agung Bumi Gayo”.
Dibangun dengan desain yang berbeda yaitu menggabungkan empat rumah besar.
Arsitektur rumah besar ini memiliki makna empat marga besar yang ada di Tulang Bawang.
Empat rumah besar tadi menaungi Lima Rumah Besar yang ada di dalamnya. Hal itu memiliki arti bahwa “Menaungi Transmigrasi dari Lima Pulau Besar di Indonesia, Bersatu dan Berbaur menjadi Satu Atap Bersama”.
Lampung memang dikenal sebagai lokasi transmigrasi terbesar dan tertua dari luar Sumatra sejak 1905.
BACA JUGA:Hijau dan Hitam Sama Segarnya, Sama Khasiatnya
BACA JUGA:Lintasi JTTS, HK Pastikan Pelayanan Maksimal Bagi Pemudik
Walhasil masyarakat Lampung, meski akarnya terdiri dari suku Lampung Pesisir dan Lampung Pepadun (pedalaman), relatif sudah tercampur dengan suku Jawa, Bali, Sunda, Batak, Bugis, dan Palembang.
Keunikan-keunikan itulah yang berserap dalam arsitektur Masjid Baitus Shobur, sebagai salah satu destinasi wisata religi bagi umat Islam di Tulang Bawang Barat, Lampung, seperti dilansir dari laman Direktori Pariwisata.