Melihat Keindahan Masjid 99 Cahaya Asmaul Husna

Kamis 28 Mar 2024 - 20:10 WIB
Reporter : Dodi Haryanto
Editor : Ependi

Efeknya adalah hanya dua kali setahun saat matahari melewati khatulistiwa, pada Maret dan September, sinarnya akan masuk ke lubang-lubang itu.

BACA JUGA:Dukung Ungkap Oknum Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

BACA JUGA: Polres Mukomuko Buka Program Mudik Gratis ke Bengkulu. Ini Syaratnya...

Ketika malam hari suasananya semakin syahdu, tulisan Asmaul Husna yang ada di langit-langit juga memendarkan cahaya lampu.

Beribadah pun semakin khusyuk. Oleh karena itu, nama lengkap masjid ini, sebagaimana tertulis di prasasti peresmian, adalah “Masjid Agung 99 Cahaya Asmaul Husna Baitus Shobur”.

“Masjid dengan luas bangunan 34x34 meter ini melambangkan 34 kali sujud salat lima waktu, memiliki 114 pilar yakni jumlah surat dalam Al-Qur’an, kubahnya persegi lima, rukun Islam dan salat lima waktu dengan tinggi 30 meter atau simbol dari 30 juz Al-Qur’an,” ungkap Bupati Tubaba Umar Ahmad.

Arsitektur masjid ini dirancang oleh Isandra Matin Ahmad.

BACA JUGA: Borong Juara MTQ Kecamatan Ulok Kupai. Ini Harapan Pengasuh TPQ Pagardin...

BACA JUGA: Sah, Per Tanggal 4 Maret 2024, Berganti Nama Menjadi Polsek Ulok Kupai

Berkat sentuhannya di Masjid Baitus Shobur itu, Ahmad mendapatkan penghargaan Venice Biennale Architectural di Venesia, Italia.

Sebelumnya Andra Matin pernah merancang masjid di Pendopo Shaba Swagata Blambangan, kompleks rumah dinas bupati Banyuwangi, Jawa Timur.

Tidak saja menampilkan ornamen Islam, desain budaya Lampung juga ditampakkan dalam masjid tersebut.

Unsur lokal nampak di fasad depan masjid yang berbentuk huruf Kaganga, huruf tradisional Lampung, berlafal “Sabar”, mengacu pada nama masjid, Baitus Shobur.

BACA JUGA: Pemdes Air Petai Titik Nol 4 Item Pembangunan Fisik dan BLT-DD TA 2024

BACA JUGA: Pemdes Bukit Berlian Eksekusi DD Tahap I TA 2024, Penyaluran BLT-DD hingga Fisik

Dalam garapannya ini, sang arsitek menyelipkan banyak simbol di dalamnya.

Kategori :