MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pemerintah Kabupaten Mukomuko diminta membangun jaringan irigasi untuk mengaliri lahan seluas 260 hektar milik petani Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh.
Kepala Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh, Anang Topriasyah mengatakan. Pembangunan irigasi itu sudah diharapkan oleh masyarakat yani yang ada di desanya.
"Dampai sekarang ini petani berharap pemerintah bisa membangun jaringan irigasi. Namun sampai sekarang, belum ada realisasinya," katanya.
Seluas 260 hektare sawah di desa itu tidak seluruhnya milik warga desanya. Namun sawah tersebut milik warga yang tersebar di enam desa di Kecamatan Ipuh.
BACA JUGA: Kendalikan Inflasi Daerah, Pemkab Mukomuko Gelar Pasar Murah di Lubuk Pinang
BACA JUGA: Layani Pemasangan KB, DPPKBP3A Gandeng 17 Puskesmas di Mukomuko
Petani di wilayahnya hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi lahan persawahan yang berada tidak jauh dari muara pantai di desa.
Dan pada saat musim kemarau tahun 2023, ada sejumlah petani di wilayahnya yang secara mandiri menggunakan mesin pompa air untuk mengairi sawahnya.
Dan ada kelompok tani yang dapat pinjaman mesin pompa air dari perusahaan dan pemerintah.
"Meskipun lahan persawahan di wilayah itu kesulitan mendapatkan sumber pengairan, namun belum ada niat dari petani yang mengalih fungsikan sawahnya menjadi kebun sawit," ujarnya.
BACA JUGA: 697 Warga Mukomuko Dinyatakan Positif Menderita Diabetes
BACA JUGA: Tuntaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemdes Lubuk Sanai 3 Salurkan BLT DD Tahun 2024
Dijelaskannya, petani di desanya mau dan bersedia mempertahankan lahannya tetap menjadi sawah.
Selain itu, pihaknya dari desa juga melarang mereka mengalih fungsikan sawahnya menjadi sawit. Di samping kesadaran petani untuk tetap mempertahankan lahannya menjadi sawah.
Pemerintah desa dan BPD saat ini sedang membuat kajian payung hukum untuk melindungi sawah di wilayah ini.