3 Cara Menyongsong Ramadhan 1445 Hijriyah

Kamis 07 Mar 2024 - 09:42 WIB
Reporter : Debi Susanto
Editor : Ependi

Kedua, umat Islam mempersiapkan menyambut bulan Ramadhan dengan memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban. 

Salah satu riwayat yang masyhur diceritakan Sayyidah Aisyah radliyallahu ‘anha, bahwa Nabi Muhammad saw mengisi bulan Sya'ban dengan memperbanyak berpuasa:

مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلاَ رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ. أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ

“Tidaklah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat beliau berpuasa sebanyak pada bulan Sya’ban” (H.R. al-Bukhari dan Muslim). 

BACA JUGA: Jangan Sampai Salah Pilih! Ini Tips Memilih Mobil Keluarga yang Aman dan Nyaman

BACA JUGA: Lampu Mobil Anda Kurang Terang ! Kenali 3 penyebabnya berikut ini

Ketiga, hal yang dapat dipersiapkan menyambut Ramadhan yaitu intens memberikan pemahaman tentang tuntunan syariat menjalankan ibadah-ibadah di bulan Ramadhan kepada sesama Muslim. 

Hal ini bisa ditempuh dengan cara memperbanyak tausiyah atau ceramah. Bisa dilakukan dengan memanfaatkan majelis-majelis taklim, forum musyawarah, dan forum-forum yang lainnya. 

Tentu saja, di lingkungan keluarga tidak boleh terlewatkan.

Demikianlah tiga amalan yang dapat kita lakukan dalam menyambut datangnya bulan suci ramadhan. 

BACA JUGA: Jalinbar di Pantai Indah Nyaris Putus, Lalu Lintas Antar Provinsi Terancam Lumpuh

BACA JUGA: Perusahaan Diharamkan Garap Area Buffer Zone, Disnakertran: Buat Laporan!

Marilah kita bersama-sama merealisasikan tiga hal ini ke dalam kehidupan nyata. 

Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang, yang bisa menjeremuskan kita kepada api neraka dan juga bisa menjauhi hal-hal yang dapat merugikan orang lain. 

Marilah kita bersama-sama menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama baik tanpa membeda-bedakan status sosial dan agama. (*)

 

Kategori :