BENGKULU RU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah-Dr. E. H. Rosjonsyah. Kian memantapkan komitmennya dalam upaya pelestarian budaya dan bahasa daerah. Karena bagaimanapun juga, keberadaan budaya dan bahasa merupakan salah satu identitas daerah.
Asisten I Setdaprov Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si mengatakan, kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu yang diselenggarakan Kantor Bahasa Provinsi (KBP) Bengkulu ini, sangat patut diapresiasi. "Karena ini merupakan bagian dari upaya ataupun langkah dalam melestarikan budaya dan bahasa daerah," ungkap Khairil. Apalagi, tambah Khairil, ditengah perkembangan zaman seperti saat ini, telah mulai menggerus keberadaan budaya dan bahasa daerah. "Jadi kita harus bersama-sama berupaya melindungi dan melestarikan budaya dan bahasa daerah. Kita selaku pemerintah daerah (Pemda), tentu hal ini menjadi salah sat fokus utama," tambah Khairil. BACA JUGA:Evaluasi Untuk Mendorong Rencana Peningkatan PAD Menurut Khairi, pihaknya selaku pemda sangat mengapresiasi pelaksanaan kegiatan festival ini, karena sangat penting untuk memahami kekayaan adat, budaya, dan bahasa. Dimana Provinsi Bengkulu memiliki 7 bahasa daerah, yang memiliki keunikan tersendiri. "Makanya kita mengajak semua pihak untuk bersama melestarikan keberagaman budaya dan bahasa daerah," tegasnya. Lebih jauh disampaikannya, pemda juga tengah menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) terkait pelestarian bahasa dan aksara daerah. "Dalam waktu dekat kita bakal mengeluarkan kebijakan, yang merupakan langkah nyata dalam memperkuat upaya pelestarian budaya dan bahasa daerah. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong kabupaten/kota," tutupnya. (tux)
Kategori :