Tahun lalu, perekonomian global ditengarai mengalami pelambatan seiring dengan volatilitas kondisi global. Kondisi itu juga dirasakan di sektor perdagangan.
Namun, awan gelap yang menyelimuti perekonomian global tahun lalu diperkirakan segera sirna tahun ini.
Organisasi perdagangan dunia (WTO) berani memberikan sinyal tahun ini sebagai tahun kebangkitan kembali (rebound).
WTO memprediksi, perdagangan global akan tumbuh di kisaran 3,2 persen. Berbeda dengan proyeksi pertumbuhan global, Pemerintah Indonesia berani mematok pertumbuhan di sektor perdagangan di kisaran 5,2 persen tahun ini.
BACA JUGA: Mempertahankan Kinerja Industri yang Solid dan Kokoh
BACA JUGA: Membuka Isolasi Daerah Pedalaman
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sangat mengapresiasi semua pemangku kepentingan di sektor itu yang mencatat kinerja yang baik pada 2023.
Menurut Menteri Zulkifli, pencapaian itu tidak mudah. Saat tahun lalu dunia dilanda ketidakpastian, Indonesia tetap berhasil mencatatkan sejumlah capaian signifikan di sektor perdagangan.
Beberapa capaian Indonesia itu, antara lain, keberhasilan menjaga inflasi, kembali tercapainya surplus perdagangan sepanjang tahun.
Hingga kebijakan yang semakin berpihak pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan industri dalam negeri.
BACA JUGA:Melaporkan SPT Jangan Mepet Waktu
BACA JUGA: Menyulap Sampah jadi “Keripik” Sumber Energi
“Berdasarkan pencapaian kinerja selama 2023, memberikan optimisme untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi menjadi 5,20 persen di 2024,” ujar Zulkifli Hasan dalam konpers bertajuk “Capaian Kinerja Perdagangan 2023 dan Outlook Perdagangan 2024”, di Jakarta.
Namun, Zulkifli mengingatkan, kendati boleh tetap optimistis, bangsa ini harus senantiasa waspada terhadap tantangan di masa depan.
Apalagi, prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh berbagai organisasi internasional tetap menunjukkan adanya potensi perlambatan.