RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Sejumlah personil Polsek Ketahun dikerahkan untuk melaksanakan pengecekan terhadap debit air sungai di wilayah Kecamatan Ketahun pada Sabtu, 03 Februari 2024.
Upaya pengecekan debit air dilakukan oleh anggota Polsek Ketahun untuk mengetahui debit air sungai yang bisa mengakibatkan potensi banjir di beberapa desa di wilayah Kecamatan Ketahun khususnya wilayah rawan banjir.
Ada pun, titik aliran sungai yang menjadi lokus pengecekan debit air oleh jajaran Polsek Ketahun diantaranya adalah aliran sungai Ketahun dan Anak Sungai Gas Desa Bukit Indah.
Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Lambe Patabang Birana, S.IK, MH, melalui Kapolsek Ketahun, Iptu Freddy Simaremare, SH, mengungkapkan.
BACA JUGA:DP2KBP3A Bakal Dampingi Korban Fitnah, Kekerasan dan Asusila
BACA JUGA:Kenaikan Gaji PNS 8 Persen, Pemerintah Mukomuko Tunggu Petunjuk Pusat
Dari hasil pantauan di lapangan. Kedua kondisi aliran sungai di wilayah hukumnya tersebut masih dalam keadaan normal, meskipun debit air sempat naik.
"Peningkatan debit air sungai sempat terjadi. Namun masih dalam titik aman," ungkap Kapolsek.
Kendati demikian, Kapolsek menegaskan, patroli pengecekan debit air akan terus dilakukan sekaligus menghimbau warga yang bertempat tinggal di sekitar bantaran sungai agar selalu waspada terhadap perkembangan debit air di aliran sungai.
"Kami minta masyarakat tetap waspada banjir dengan situasi cuaca yang berubah-ubah saat ini. Tidak menutup kemungkinan, apa bila hujan dengan intensitas tinggi turun lagi. Kemungkinan besar debit air akan meningkat dan berpotensi merendam pemukiman masyarakat yang berada di kawasan rawan banjir," demikian Kapolsek.
BACA JUGA:PR Berat Genjot Produksi Beras Bengkulu Utara
BACA JUGA: Sejarah Pulau Onrust, dari Benteng hingga Tempat Karantina Wabah
Sebagaimana diketahui bersama, wilayah Kecamatan Ketahun dan Pinang Raya merupakan dua Kecamatan yang menjadi daerah rawan terhadap banjir terutama saat intensitas hujan yang tinggi.
Terdapat sejumlah titik sebar yang berada di beberapa desa dalam 2 kecamatan itu sebagai daerah yang masuk zona terancam banjir.
Umumnya, saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi lebih dari 3 jam maka potensi banjir akan semakin besar hingga menimbulkan kerugian materi bagi warga di wilayah terdampak.
Diantara desa yang kerap tersapu banjir itu terdapat di Desa Giri Kencana Kecamatan Ketahun, Desa Air Sebayur Kecamatan Pinang Raya dan Desa Gunung Payung yang juga berada di wilayah administratif Kecamatan Pinang Raya.
BACA JUGA: Menghitung Cuan Hilirisasi Industri Sawit
BACA JUGA: Daya Saing Digital Indonesia
Selain itu, area permukiman penduduk di sepanjang aliran sungai Ketahun, juga kerap disapu dan terdampak oleh luapan sungai yang tak mampu menampung terjangan air bah.
Seperti Desa Lubuk Mindai Kecamatan Ketahun, Desa Kualalangi Kecamatan Ketahun serta sejumlah Desa dari Pondok Bakil, Talang Berantai dan Sekitarnya.
Meski demikian, tidak hanya ancaman banjir yang patut menjadi perhatian masyarakat dan pihak terkait dalam menghadapi musim penghujan seperti saat ini.
Bahaya pohon tumbang di sepanjang jalan lintas sumatera dari Ketahun menuju ke arah Mukomuko, menjadi titik langganan pohon tumbang yang menutupi badan jalan serta mengancam keselamatan pengendara.
BACA JUGA: Menikmati Keindahan Pulau Kamaro Dengan Mitos yang Melegenda
BACA JUGA: Mie Gomak, Spaghetti dari Toba
Hal ini juga sejalan dengan bahaya dan ancaman longsor yang kerap menimbulkan kerugian material yang tak sedikit nilai dan jumlahnya.
"Kita minta semua warga waspada, terutama menghadapi perubahan musim dari kemarau ke penghujan ini. Koordinasi lintas sektor, sangat penting dan pro aktif masyarakat serta pemerintahan desa juga dituntut agar kita dapat bergerak cepat menyikapi ketika terjadi bencana," pesan Camat Ketahun, Nasri, S.Pd, beberapa waktu lalu. (*)