Menunggu Dua Proyek Listrik di Bengkulu Utara

Minggu 07 Jan 2024 - 20:22 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

ARGA MAKMUR RU - Kasus byar pet listrik yang masih menjadi keluhan di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Setidaknya, diharapkan dapat teratasi mulai dari pengoperasikan Gardu Induk (GI) Arga Makmur sampai dengan PLTA di wilayah Marga Sakti Sebelat (MSS) pada 2027. Yang dibangun oleh konsorsium perusahaan yang turut melibatkan sebuah perusahaan asal Tiongkok. 

 

Perusahaan itu, kata Bupati BU Ir H Mian, saat diwawancarai di wilayah Kecamatan Padang Jaya. Menegasi, wajib memiliki ijin pemakaian kawasan. 

 

Diterangkan Mian, rencana pembangunan PLTA dengan kapasitas 32 MegaWatt tersebut. Mesti memiliki semua perizinan yang clean and clear. 

 

Politisi PDIP ini, menampakkan sikap kehati-hatiannya menyikapi rencana investasi dua perusahaan. Yang pendanaannya didominasi oleh Perusahaan Modal Asing (PMA) asal Tiongkok itu. 

BACA JUGA:Dewan Ingatkan Psikologi Birokrasi

"Masih dalam proses. Nanti asal sudah dibebaskan, saya wanti-wanti satu hal kepada investor. Yakni, ijin pemakaian kawasan. Bukan berarti menghambat ya. Tapi ijin itu harus keluar dulu, baru kita bisa memberi rekomendasi," tegasnya atas proyek swasta, yang direncanakan menggarap infrastrukturnya di penghujung 2024 itu. 

 

Kembali mengulas, PLTA dengan kapasitas 32 MegaWatt (MW) yang direncanakan bakal berdiri di wilayah Desa Suka Maju, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) itu. Kini, masih dalam tahapan perizinan, selain ijin prinsip, ijin lokasi yang juga harus dikantongi. 

 

Terpisah, Kepala Dinas Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPTSP) BU, Ir Budi Sampurno, menyampaikan. Secara umum pola perizinannya akan dilakukan di pusat. 

 

Teknis-teknis lapangan hingga perizinan di tingkat daerah. Kata dia, juga merujuk pada mekanisme investasi yang bersumber dari Perusahaan Modal Asing (PMA). 

 

Catatan Radar Utara, ekspos yang telah dilakukan investor di hadapan Bupati Ir H Mian. Diketahui bakal ada dua perusahaan yang bakal terlibat yakni PT Handa Energi Investasi Indonesia Mr. Li Qiang, Chen Zhanhu serta PT Sejahtera Energi Persada, Djoko Susanto

 

"Proses Persetujuan Kesesuaian Tata Ruang (PKTR) yang bakal melibatkan instansi teknis yakni Kantor Pertanahan," jelasnya.

 

"Nantinya, akan dilakukan dilakukan overlay calon lokasi, mengantisipasi tumpang tindih wilayah perizinan juga," bebernya. 

 

Menunggu GI Arga Makmur 

SEMENTARA ITU, Paceklik suplai energi listrik di daerah diharapkan. Bakal teratasi dengan keberadaan Gardu Induk (GI) Arga Makmur yang hingga kini belum beroperasi. 

 

Konon, GI dengan kapasitas 30MVA yang proyek pembangunannya di bawah kendali PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Palembang yang sempat mandek. Lantaran pagebluk Covid-19 tersebut, diproyeksikan kick off pengoperasiannya Desember tahun lalu. Setelah sempat terkabar bakal berjalan September, namun molor. 

 

Di sektor jaringan, Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Arga Makmur, Fahmi Romadhona, mengatakan. Kerja teknis sudah dimulai sejak awal bulan pekerjaan vendor melakukan pembersihan jaringan dari GI Arga Makmur yang berada di Desa Lubuk Gedang di Kecamatan Lais,. Sampai ke GH Lais yang ada di Desa Pal 30. 

 

Usai itu, mulai berfokus pembersihan jaringan Lubuk Gedang sampai ke Kota Arga Makmur. Lantaran titik ini yang paling banyak terdapat tanam tumbuh yang harus ditebang.

 

PLN juga mohon bantuan ke pemda dan perangkat desa, kata Fahmi. Untuk support sosialisasi dan penjelasan ke pemilik kebun agar merelakan pohon 3 meter kiri kanan untuk ditebang. Karena akan menjadi jalur utama pengiriman tegangan.

BACA JUGA:Dua Sorotan Inspektorat Soal BUMDes

"Karena akan berimplikasi pada gangguan teknis GI Arga Makmur,"jelasnya, menegas. 

 

Lebih detil, dia menjelaskan, seperti GI Arma ke GH Lais, panjangnya mencapai 10,67 kms. GH Lais ke ujung penambahan jaringan baru arah Ketahun, panjangnya diperikirakan 39,94 kms, bahkan dapat bertambah serta jaringan GI Arga Makmur menuju GH Arga Makmur sepanjang 16,5 kms. 

 

Keberadaan GI Arga Makmur sendiri, begitu penting agar mampu mengkhiri kasus byar pet yang acap menjadi keluhan hingga protes keras di tingkat pelanggan. Saking luasnya wilayah dan menjadi utas terpanjang jaringan di Provinsi Bengkulu. Kebutuhan listrik daerah ini masih dibantu dari PLN Mukomuko, lewat rayon di Kota yang belakangan, unit mesin dieselnya juga diketahui rusak. 

 

"Kalo untuk persiapan teknis di GI Arga Makmur, kita koordinasi dulu mas. Karena di luar kewenangan ULP," ujarnya. 

 

Terkait dengan persiapan pengendalian utas jaringan dari GI Arga Makmur yang berada di Desa Lubuk Gedang Kecamatan Lais hingga tersambung dengan sistem jaringan ULP Arga Makmur. Lebih kurang panjangnya 16 kilometer dan akan menjadi estafet kerja yang bakal dikerjakan lebih dulu, sebelum beroperasinya gardu induk itu. (bep)

Kategori :

Terkait

Rabu 14 Feb 2024 - 21:32 WIB

Tiang Listrik Milik PLN Nyaris Ambruk

Senin 18 Dec 2023 - 19:51 WIB

Edi Afrianto Kawal Lisdes