Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan berhasil mengembangkan Recirculating Aquculture System (RAS), atau sistem budidaya resirkulasi (sirkulasi ulang) ikan Nila Srikandi berbasis Internet of Things (IoT).
Pengembangan teknologi yang saat ini telah terkoneksi dengan Sistem Android itu memudahkan kontrol kualitas air budidaya dilakukan secara online.
Kepala BPPSDMKP, I Nyoman Radiarta, mengatakan bahwa RAS adalah sebuah teknologi yang memproses daur ulang air budidaya untuk digunakan kembali setelah melalui tahapan penyaringan mekanis dan biologis serta penghilangan bahan tersuspensi dan metabolit.
"RAS ini mengedepankan sistem budidaya yang efektif dan efisien untuk menghasilkan nilai Srikandi yang unggul," ujar Nyoman dalam keterangan tertulis KKP.
BACA JUGA:Menkominfo Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045
BACA JUGA:Kondisi Perekonomian Indonesia Menurut Lembaga Keuangan Internasional
Nyoman menambahkan bahwa saat ini pihaknya sudah berhasil mengkombinasikan penggunaan teknologi RAS berbasis IOT. Dengan teknologi ini maka kualitas air budidaya Nila Srikandi dapat dipantau melalui smartphone secara online.
“IoT Nila Srikandi adalah inovasi berbasis teknologi nirkabel komunikasi yang menghubungkan untuk mengukur parameter kualitas air budidaya nila srikandi di lokasi budidaya," terang Nyoman.
Lebih lanjut Nyoman menambahkan bahwa IoT Nila Srikandi memproses data dari sensor kualitas air budidaya yang dikirimkan melalui server. Selanjutnya, data tersebut ditampilkan di smartphone melalui representasi grafik dan dashboard kualitas air budidaya Nila Srikandi.