BENGKULU RU - Defisit APBD Provinsi Bengkulu Tahun Anggaran (TA) 2023 sebesar Rp 65 miliar dan untuk menutupinya diproyeksikan bersumber dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD TA 2023. Demikian disampaikan Juru Bicara Banggar DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Sumardi, MM, Senin (6/11).
Menurutnya, berdasarkan hasil pembahasan RAPBD Provinsi Bengkulu TA 2024 yang dilakukan Banggar DPRD bersama TAPD, pendapatan sebesar Rp 3,05 triliun dan belanja Rp 3,12 triliun. "Sehingga terjadi defisit anggaran senilai Rp 64 miliar," ungkap Sumardi usai paripurna laporan Banggar DPRD terhadap hasil pembahasan RAPBD Provinsi Bengkulu TA 2024. Sementara ini, lanjut Sumardi, untuk menutupi defisit, diproyeksikan salah satunya bersumber dari SILPA TA 2023 walaupun untuk saat ini angkanya belum bisa diketahui. "Pada APBD tahun ini ada beberapa terjadinya potensi SILPA. Diantaranya ada beberapa kegiatan yang tidak bisa direalisasikan, karena tidak cukup waktu," kata Sumardi. BACA JUGA:Peduli Palestina, Lintas Komunitas di Bengkulu Berkolaborasi Disisi lain, Sumardi memastikan, APBD Provinsi Bengkulu TA 2024 sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat, disamping realisasi program-program unggulan Gubernur dan Wagub disisa masa jabatannya. "Pada prinsipnya hasil pembahasan RAPBD ini dapat dilanjutkan ke tingkat pemandangan fraksi-fraksi DPRD Provinsi Bengkulu," ujarnya. Sementara itu, Asisten III Setdaprov Bengkulu, H. Nandar Munadi, M.Si mengatakan, dalam paripurna tadi merupakan hasil pembahasan yang dilakukan Banggar bersama TAPD terhadap RAPBD TA 2024. "Kalaupun ada beberapa catatan dari hasil pembahasan, tentu itu sebuah masukan dan sudah barang tentu bakal kita tindaklanjuti," demikian Nandar. (tux)
Kategori :