Hasilnya, daya ingat tikus membaik, dan kepadatan sinaps di otak mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal ini sangat penting karena berkurangnya jumlah sinaps koneksi antara sel-sel saraf berhubungan erat dengan perkembangan demensia pada Alzheimer.
Dengan kata lain, peningkatan jumlah sinaps berpotensi memperlambat atau bahkan membalikkan gangguan kognitif.
BACA JUGA:Kenali Jenis dan Manfaat Kesehatan dari Daun Serta Bunga Cempaka untuk Tubuh
2. Mengurangi Peradangan Otak dan Meningkatkan Fungsi Saraf
Selain berperan dalam meningkatkan kepadatan sinaps, penelitian ini juga mengungkap bahwa diAcCA memiliki kemampuan untuk menekan peradangan di otak.
Keistimewaan senyawa ini terletak pada kemampuannya untuk bekerja secara spesifik di area otak yang mengalami peradangan, sehingga risiko efek samping lebih rendah dibandingkan obat lain.
Dr. Stuart Lipton, seorang profesor di Scripps Research sekaligus pemimpin penelitian, menyatakan:
Dengan mengurangi peradangan dan stres oksidatif melalui diAcCA, mereka berhasil menambah kepadatan sinaps di dalam otak.
BACA JUGA:Kenali dan Temukan Manfaat Daun Senggani Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat dari Mengkonsumsi Daun Tempuyung untuk Kesehatan Kulit
Kami juga mengurangi penumpukan protein abnormal seperti phosphorylated-tau dan amyloid-β, yang diyakini berperan dalam perkembangan Alzheimer."
Tim peneliti yang dipimpin Lipton juga menemukan bahwa diAcCA dapat melewati sawar darah otak dan mengaktifkan jalur transkripsi Nrf2.
Jalur ini berperan dalam merangsang gen yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi, sehingga membantu melindungi sel-sel saraf dari kerusakan lebih lanjut.
3. Uji Keamanan dan Potensi di Masa Depan