Studi ini juga menunjukkan bahwa tikus yang diberikan diAcCA dapat mentoleransi senyawa tersebut dengan baik tanpa menimbulkan efek samping yang berbahaya.
BACA JUGA:Kenali Jenis dan Manfaat Kesehatan dari Daun Serta Bunga Cempaka untuk Tubuh
Bahkan, senyawa ini terbukti memiliki efek menenangkan terhadap peradangan ringan di area seperti kerongkongan dan lambung.
Selain itu, para peneliti menemukan bahwa diAcCA lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan asam karnosat dalam bentuk aslinya.
Ketika dikonsumsi, sekitar 20% lebih banyak asam karnosat yang berhasil masuk ke dalam aliran darah melalui diAcCA dibandingkan jika asam karnosat dikonsumsi langsung.
Lipton juga melihat potensi diAcCA untuk dikombinasikan dengan terapi Alzheimer yang sudah tersedia. Ia menjelaskan:
BACA JUGA:Kenali dan Temukan Manfaat Daun Senggani Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Kenali 7 Manfaat dari Mengkonsumsi Daun Tempuyung untuk Kesehatan Kulit
Senyawa ini ternyata tidak sekedar mampu membantu dalam meredakan peradangan secara langsung.
tetapi juga berpotensi meningkatkan efektivitas terapi antibodi amiloid yang tersedia, sekaligus menurunkan risiko efek samping seperti pembengkakan atau perdarahan di otak.
Karena memiliki profil keamanan yang baik, Lipton berharap diAcCA dapat segera memasuki tahap uji klinis pada manusia.
Selain sebagai terapi untuk Alzheimer, senyawa ini juga berpotensi digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit yang berkaitan dengan peradangan, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta gangguan neurodegeneratif lain seperti Parkinson.
BACA JUGA:Kenali Jenis dan Manfaat Kesehatan dari Daun Serta Bunga Cempaka untuk Tubuh
Penelitian ini memberikan harapan baru bagi mereka yang hidup dengan Alzheimer.