RADAR UTARA - Dipastikan hingga memasuki akhir tahun anggaran (TA) 2023. Pemerintah tak kunjung menindak lanjuti usulan terhadap pembangunan akses jembatan air mumbang di Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS).
Padahal sejak tiga tahun terakhir, kerusakan yang terjadi kepada akses jembatan penghubung antar kecamatan. Sudah sering kali diusulkan. Mirisnya, kendati beberapa kali tim tekhnis dari Dinas PU Provinsi Bengkulu diturunkan untuk melaksanakan pengukuran. Nyatanya sampai hari, ini belum ada tindakan konkret yang dilakukan oleh Pemprov Bengkulu untuk memperbaiki akses jembatan tersebut. "Kontruksi jembatan terus menurun dan besi penahan pada lantai jembatan juga sudah banyak yang putus. Kalau terus dibiarkan dan tidak segera ditangani, kontruksi jembatan bisa jebol," ungkap anggota BPD Karya Jaya, Hariyadi. Hariyadi, pun menyangkan sikap Pemprov Bengkulu dan jajarannya yang terkesan pemberi harapan palsu (PHP). Ini disebabkan karena pengukuran dan pengecekan terhadap kondisi akses jembatan di desanya itu sudah sering dilakukan oleh pemerintah. Tapi faktanya kata Hariyadi, sampai hari ini belum ada tindakan nyata yang dilakukan oleh Pemprov Bengkulu. Untuk memperbaiki jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Putri Hijau dengan Kecamatan MSS, itu. BACA JUGA:Masyarakat Ketahun Keluhkan Aksi Pelajar Nongkrong dan Merokok di Tempat Umum "Setiap tahun diukur terus, tapi tidak ada tindakan nyatanya. Padahal jika akses jembatan itu putus, akan banyak masyarakat yang dirugikan. Harusnya sebelum jembatan putus, pemerintah dapat mengambil langkah konkret untuk menjamin keberlangsungan masyarakat banyak," cecarnya. Terpisah, Kades Karya Jaya, Waskito, mengatakan hal yang senada. Bahwa sampai hari ini. Kata Kades, belum ada tindak lanjut lagi dari pemerintah untuk merespon kerusakan akses jembatan yang terletak di desanya itu. "Sampai sekarang belum ada tindak lanjut lagi. Baru sebatas diukur-ukur itu saja setiap tahunnya," demikian Kades. (sig)
Kategori :