Sebab fitur ini memungkinkan mereka mendapatkan akses penuh ke akunmu dengan cara yang tidak kamu sadari.
Di mana risiko ini semakin besar jika browser tidak memiliki sistem keamanan yang kuat atau perangkat tidak terlindungi oleh antivirus terkini.
Bahkan selain itu, celah keamanan pada situs web juga menjadi faktor yang memperburuk bahaya fitur autofill browser.
Di saat situs memiliki enkripsi yang lemah, data autofill dapat dimanfaatkan oleh peretas untuk masuk ke akunmu atau bahkan mencuri data lain yang lebih sensitif.
Karena Kesalahan Pengisian
Kemudian salah satu bahaya fitur autofill browser adalah risiko pengisian informasi pada situs web yang tidak aman.
Di saat anda mengunjungi situs dengan protokol keamanan yang lemah atau tanpa enkripsi, fitur autofill dapat secara otomatis mengisi informasi sensitif seperti nama, alamat, atau bahkan data keuangan.
Padahal ini membuka peluang bagi pihak ketiga untuk menangkap dan menyalahgunakan informasi tersebut.
Di mana risiko ini semakin besar jika kamu tidak memeriksa keamanan situs secara menyeluruh sebelum menggunakannya.
BACA JUGA:Inilah 6 Jenis Gangguan Makan yang Berbahaya untuk Kesehatan
BACA JUGA:Hati-hati dalam Mengajak Anak Mandi Bola: Bahaya Mengintai di Balik Kesenangan
Guna untuk menghindari bahaya menggunakan fitur autofill, kamu disarankan memverifikasi dan memperbarui informasi secara manual serta mematikan autofill untuk data yang sering berubah, langkah ini penting untuk menjaga akurasi dan keamanan data pribadi.
Karena Ketergantungan pada Fitur Autofill
Selain dari ketergantungan yang berlebihan pada fitur autofill di browser dapat berdampak pada kemampuan kamu mengingat kata sandi.
Padahal dengan selalu mengandalkan autofill, kamu cenderung melupakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun.
Karena hal ini berpotensi membuat kamu kesulitan saat mengakses akun dari perangkat yang berbeda atau ketika fitur autofill tidak tersedia.