Jika rasio ini lebih tinggi, artinya cicilanmu sudah terlalu membebani keuangan, dan bisa berisiko menjadi utang abadi.
Perhatikan pengeluaran dan pendapatan bulananmu, dan pastikan untuk tidak mengambil lebih banyak cicilan jika rasio utangmu sudah terlalu tinggi.
Jika rasio utang sudah tinggi, pertimbangkan untuk menunda pembelian barang besar atau melunasi utang yang ada sebelum mengambil cicilan baru.
4. Manfaatkan Program Refinancing atau Konsolidasi Utang
BACA JUGA:BI-Bank Sentral UEA Dorong Transaksi Mata Uang Lokal
BACA JUGA:BI Rate Naik, Bank Sentral Antisipasi Dampak Kondisi Global
Jika cicilan bank kamu sudah menumpuk dan terasa sulit untuk dikelola, coba pertimbangkan program refinancing atau konsolidasi utang.
Program ini memungkinkan kamu untuk menggabungkan beberapa cicilan menjadi satu dengan bunga yang lebih rendah dan jangka waktu yang lebih fleksibel.
Melalui refinancing, kamu bisa mendapatkan cicilan dengan bunga yang lebih murah atau memperpanjang tenor agar angsuran bulanan lebih ringan.
Namun, pastikan untuk memeriksa semua syarat dan ketentuan dengan teliti sebelum mengambil keputusan ini, karena terkadang ada biaya administrasi atau syarat tertentu yang perlu dipenuhi.
BACA JUGA:Disperindag Temui Bank Indonesia Bahas Toko Sembako Murah
BACA JUGA: Bank Indonesia Jamin Utang Luar Negeri Aman dan Terkendali
5. Tetap Disiplin dan Hindari Penggunaan Kartu Kredit Secara Berlebihan
Cicilan yang membengkak sering kali terjadi karena penggunaan kartu kredit yang tidak terkendali.
Banyak orang yang merasa nyaman dengan metode pembayaran ini tanpa menyadari betapa cepatnya utang kartu kredit bisa menumpuk.
Jika kamu ingin menghindari cicilan yang menjadi utang abadi, penting untuk selalu disiplin dalam menggunakan kartu kredit.