
BACA JUGA:Perempuan Penggenggam Pasir
BACA JUGA:Sungai Yang Meminta Kedatangan
"Danu," sapanya lembut,
"apa kabar?"
Danu menoleh dan tersenyum tipis, meski terlihat ada kesedihan di matanya. "Barbara... aku tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini."
"Aku mendengar tentang perpisahan kalian. Aku benar-benar minta maaf."
Danu mengangguk, "Ya, itu menyakitkan. Namun, terkadang hidup membawa kita ke arah yang tidak terduga."
Mereka terdiam sejenak, dan Barbara merasakan betapa dalamnya luka yang dialami Danu.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Barbara penuh perhatian.
BACA JUGA:Rubik Hati Naras
BACA JUGA:SESUATU DALAM MAHKOTANYA
"Masih berusaha," jawab Danu sambil menatap jauh ke depan. "Aku harus memikirkan anakku. Dia yang paling aku khawatirkan."
Barbara merasakan hatinya bergetar mendengar pengorbanan Danu.
"Kau adalah ayah yang hebat, Danu. Dia beruntung memilikimu."
Danu tersenyum, meski senyumnya tampak kelu.
"Terima kasih, Barbara. Aku mencoba yang terbaik."