
1. Inflasi dan Ketidakpastian Global
Ketidakpastian ekonomi global, termasuk inflasi yang tinggi di beberapa negara, dapat memengaruhi daya beli masyarakat Indonesia.
Pemerintah perlu memastikan agar kebijakan fiskal dan moneter dapat mengatasi tantangan ini tanpa mengorbankan pemulihan ekonomi dalam negeri.
2. Keterbatasan Infrastruktur dan SDM
BACA JUGA:Potensi Ekonomi Durian Lokal Belum Terkelola Maksimal
BACA JUGA:Waktunya Cerita Sukses Mesin Baru Pendorong Ekonomi Indonesia
Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM memerlukan waktu.
Terutama dalam hal pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang.
Dalam konteks ini, terdapat kebutuhan untuk mengembangkan kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk mempercepat proses adaptasi.
3. Ketimpangan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat
Meskipun pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial, ketimpangan sosial yang ada masih menjadi hambatan besar.
BACA JUGA:Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
BACA JUGA:HIPMI, Motor Penggerak Ekonomi Daerah
Terdapat kesenjangan antara daerah urban dan rural yang harus diperhatikan agar pemulihan ekonomi bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Pemerintah optimistis dengan strategi yang telah direncanakan, pemulihan ekonomi Indonesia pada 2025 akan membawa negara ini kembali ke jalur pertumbuhan yang positif.
Dengan mengoptimalkan alokasi dana pemulihan ekonomi dan mengatasi tantangan-tantangan yang ada, Indonesia dapat menciptakan perekonomian yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan resilient terhadap gejolak ekonomi global.