RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Petani padi di kelurahan Kemumu, Kecamatan Armajaya, Kabupaten Bengkulu Utara, tahun 2025 mendatang diprediksi hanya akan ada satu kali musim tanam.
Hal itu buntut dari musim kemarau berkepanjangan di awal tahun 2024 lalu, para petani setempat baru bisa turun ke sawah bertanam padi di pertengahan tahun, sekitar bulan Juni.
Musim panen baru bisa dilakukan di akhir bulan Oktober. Kurang lebih 2 bulan penyemaian bibit dan pengolahan lahan tanaman padi, sehingga musim tanam pun molor hingga akhir bulan Desember.
Hal itu diungkapkan oleh Tri Adi Kurniawan, salah satu petani sawah yang juga sekaligus salah satu ketua kelompok tani di Kelurahan Kemumu, saat dibincangi RU, belum lama ini.
BACA JUGA:Program Cetak Sawah 3 Juta Hektar, Daerah di Bengkulu Ini Tak Masuk
BACA JUGA:Program Cetak Sawah di Mukomuko Diusulkan 400 Hektar
"Molor mas, karena rata-rata panen di bulan Oktober lalu, terus baru bisa tanam lagi akhir bulan Desember ini," ujar Tri Adi Kurniawan.
Dirinya juga mengatakan bahwa, untuk tahun 2025 mendatang, petani padi setempat diperkirakan hanya bisa melakukan satu kali penanaman padi.
Pasalnya, tahun 2025 mendatang, mayoritas petani yang menanam padi di bulan Desember ini, baru akan panen di bulan April.
Dilanjut dengan persiapan lahan, penyemaian bibit diperkirakan dilakukan selama dua bulan.
BACA JUGA:Manfaatkan Replanting 500 Hektar, Daerah di Bengkulu Ini Bidik Potensi Padi Gogo
BACA JUGA:Wabup Resmikan Desa BSI Klaster Pertanian Padi di Desa Tirta Mulya
Artinya, para petani ini baru bisa turun sawah menanam padi trip pertama tahun depan pada bulan Juli.
Kemudian, baru akan masuk musim panennya di akhir tahun, kira-kira bulan November.
Selanjutnya, pada akhir tahun 2025 mendatang, para petani sawah komoditas padi ini habis waktu untuk pengolahan persiapan lahan lagi.