PADANG JAYA - Pernikahan Dian Yunita Sari (30) warga Dusun III Desa Sido Luhur Kecamatan Padang Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara. Dengan bule asal Negara Uganda Afrika Bagian Timur, Ntambi Saidi (27), viral di media sosial.
Dian Yunita, menikah setelah mengenal Ntambi saat bersama-sama mengenyam kuliah di Yogyakarta dan akhirnya mereka memutuskan untuk serius dengan menikah. "Betul mas, Dian merupakan warga kami, Alhamdulillah dapat jodoh dengan warga Uganda, dan mereka hari ini resmi sah menjadi suami istri," ujar Ahmat Hariyanto, Kepala Desa Sido Luhur, Selasa (12/12/2023). Kades mamasuki masa akhir jabatannya itu, mengatakan Ntambi bule berkulit hitam tersebut sudah satu Minggu tinggal didesanya mulai, kedatangan mereka itu mengurus persyaratan hi hingga proses ijab kabul. "Bule ini sudah satu mingguan di desa kami, dan pada saat ijab kabul, Ntambi hanya sendiri tanpa didampingi orang tuanya,"lanjutnya. Meskipun begitu, pernikahan mereka resmi diakui oleh negara dan agama Islam. Ditambahkan kades, kedua pasangan ini kabarnya dalam waktu dekat, akan terbang ke negara Uganda dengan tujuan mengenalkan Dian Yunita kepada orangtua Ntambi. "Infonya mereka sudah beli tiket untuk terbang ke Uganda, untuk mengenalkan istrinya kepada orangtua Ntambi," imbuh kades. Disisi lain, KUA Padang Jaya, Dedi Vilara saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, membenarkan pasangan beda negara tersebut di wilayah kerjanya. Dari pernikahan tersebut, Dian Yunita Sari dan Ntambi Saidi, telah ia nikahkan dengan proses ijab kabul dengan mas kawin berupa 3 gram emas. BACA JUGA:Kerja Aspiratif Hingga Level Pusat "Pengantin pria sudah mengikuti prosedur yang ada diantaranya melengkapi berkas di KUA Padang Jaya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yaitu KTP, Poto Copy Paspor, KK dan KTP orangtua Ntambi Saidi warga Kota Distrik Bugiri Negara Uganda,"terangnya. Sebelum dilakukan pernikahan, pihaknya juga menyodorkan beberapa syarat sebagai persyaratan pernikahan keduanya. Berupa Poto Copy akta kelahiran, surat keterangan tidak sedang dalam status perkawinan. "Dari berkas yang kami terima, statusnya bujang, dan pada proses pernikahan menggunakan bahasa Indonesia, karena Ntambi sedikit-sedikit mengerti bahasa Indonesia," pungkasnya. (red)
Kategori :