3. Kurangnya Toleransi
Orang tua yang terlalu tegas terhadap anak sering kali tidak mempertimbangkan penyebab atau alasan di balik perilaku anak yang tidak sesuai harapan.
Misalnya, ketika seorang ibu ingin anaknya menjaga kebersihan bajunya, namun tiba-tiba mendapati baju yang dikenakan anak tersebut kotor.
Sebelum meluapkan kemarahan, alangkah baiknya jika Ibu terlebih dahulu menanyakan apa yang terjadi dan memberi kesempatan pada Si Kecil untuk menjelaskan. Mungkin saja bajunya kotor karena ia terjatuh.
BACA JUGA:Perlu Diketahui, Ini Dia Deretan Ciri-ciri Anak Terkena Stunting Yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:Kenali Ciri-ciri dari Kampas Rem Mobil Mulai Habis dan Harus Segera Diganti
4. Sering memberi nasihat dan menghukum anak bisa diterima, asalkan dilakukan dalam batas yang wajar.
Namun, jika terlalu sering dilakukan, anak bisa merasa takut untuk mencoba hal-hal baru. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menghambat kemandirian dan mengurangi kreativitas mereka.
Pola asuh yang terlalu keras atau otoriter, seperti contoh-contoh yang telah disebutkan, dapat memberikan dampak negatif bagi perkembangan kepribadian anak. Oleh karena itu, penting bagi Bunda dan Ayah untuk lebih berhati-hati dalam mendidik Si Kecil.
Alih-alih tetap berpegang pada pola asuh otoriter yang dapat memicu stres pada anak, sebaiknya pertimbangkan untuk beralih ke pola asuh yang lebih bersifat otoritatif atau demokratis.
BACA JUGA:Yuk Cari Tahu Penyebab serta Ciri-ciri Rack Steer Pada Mobil Mengalami Kerusakan
BACA JUGA:Sering Ketipu Saat Beli Madu ? Kenali Ini 6 Ciri-Ciri Madu Asli, Biar Anda Tidak Salah Beli Lagi
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan pendekatan otoriter cenderung lebih rentan terhadap depresi dan rendah diri.
Sebaliknya, anak yang dibesarkan dalam lingkungan pola asuh otoritatif umumnya lebih mampu mengendalikan diri dan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pola asuh otoritatif yang perlu Bunda ketahui:
Mengajak anak untuk mengungkapkan pendapat dan berdiskusi mengenai pilihan-pilihannya.