ARGA MAKMUR RU - Ketidakpastian global, lantaran persoalan iklim hingga krisis geopolitik, seperti perang Rusia-Ukraina yang belum berakhir dan ditambah lagi krisis di tepi barat Palestina; Gaza, tengah bertikai alutsista antara Israel dengan Hamas, mitigasi di lintas sektor juga dilakukan Pemda Bengkulu Utara (BU) tahun 2024. Wilayah otonom dengan postur APBD sebesar Rp 1,2 triliun ini, turut mengalokasikan anggaran kahar atau situasi tak terprediksi dalam Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 30 miliar. Secara digit, angka tersebut tak jauh beda dengan yang dianggarkan di APBD 2023. Anggaran yang kemudian dirogoh daerah, sebesar Rp 3,4 miliar, alih-alih dalam penanganan dukungan land clearing dan persiapan lainnya atas rencana pembangunan pasar yang terbakar, April 2021 silam.
Bupati BU, Ir H Mian membenarkan, 30 miliar dialokasikan daerah yang kini tengah dalam pembahasan R-APBD Tahun Anggaran (TA) 2024 bersama dengan DRPD tersebut. Dia menyampaikan, BTT menjadi salah satu belanja laten tahunan yang wajib disediakan oleh daerah-daerah, saban tahunnya dalam mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Apalagi, kata dia, terus mengikuti perkembangan informasi di sektor iklim, paceklik kekeringan yang masih dirasakan banyak daerah di Indonesia, memungkinkan dampaknya lebih panjang. Bisa memasuki triwulan kedua tahun politik itu. "BTT Rp 30 miliar ini, sebagai sikap preventif kita. Sebagai manusia yang memiliki keterbatasan, ini dapat diartikan sebagai ikhtiar. Selain dibarengi dengan analisa teknis dengan pendekatan teknologi, sehingga mendukung kerja di sektor mitigasi," kata Bupati Mian, belum lama ini. Ragam agenda pusat dan daerah yang mesti didukung konkret, fiskal daerah ini diproyeksikan mengalami defisit nyaris alias kurang hingga Rp 40 miliar. BACA JUGA:Instansi Pemerintahan Dilarang Rekrut Pegawai Non-ASN, Pegawai Honorer Dihapus Akhir 2024 Turut diterangkan pula Bupati, gambarannya Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 81 miliar. Disusul lagi dari pendapatan transfer pemerintah pusat Rp 1,1 triliun sampai dengan penerimaan lainnya yang sah sebesar Rp 17,8 miliar. "Defisit, akan ditutupi dengan pembiayaan netto daerah," terangnya, dalam nota pengantar R-APBD 2024 di depan depan, saat paripurna. Politisi PDIP itu juga mengungkapkan, skenario fiskal yang optimis dapat menampal defisit yang diproyeksikan, lantaran penerimaan pembiayaan daerah diasumsikan nilainya mencapai Rp 42 miliar. Angka tersebut, terusnya, berasal dari sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) hasil perhitungan anggaran tahun berjalan. Asumsi bejana anggaran dengan bobot Rp 1,2 triliun. Mian juga menjabar beberapa proyeksi belanja. Seperti belanja operasional, kata dia, diploting Rp 879 miliar. Untuk belanja modal, dialokasikan sebesar Rp 117 miliar. Sedangkan untuk transfer asumsinya sebesar Rp 258 miliar. (bep)
Kategori :