Di sisi lain, Swiss memiliki sejarah yang agak lambat dalam hal hak-hak perempuan, sebab perempuan baru mendapatkan hak suara pada tahun 1971, setelah referendum yang gagal pada tahun 1959.
BACA JUGA:Mengulik Negara - Negara dengan Angka Harapan Hidup Terpendek di Dunia serta Penyebabnya
Walaupun demikian, Swiss termasuk negara yang sangat aman bagi perempuan, bahkan, Swiss sempat menduduki peringkat kedua dalam Indeks Keamanan dan Perdamaian Perempuan.
Swedia
Negara Swedia berada di posisi keempat dengan skor GII 0,023, perempuan memegang hampir setengah kursi di parlemen (47 persen), dan 91,8 persen perempuan telah menyelesaikan pendidikan menengah.
Yang di mana partisipasi perempuan dalam angkatan kerja adalah 61,7 persen, sedangkan pria 68 persen.
Di lain sisi, Swedia merupakan pelopor dalam kebijakan kesetaraan gender, pada tahun 1974, Swedia menjadi negara pertama di dunia yang menggantikan cuti melahirkan dengan cuti parental yang netral gender.
BACA JUGA:Ternyata Ini Dia Daftar 7 Negara Ini Bebas Kendaraan Bermotor, Katakan Tidak Pada Polusi Udara!
Selain itu, kebijakan ini memungkinkan kedua orang tua untuk mengambil cuti kerja selama enam bulan (dengan bayaran) per anak, dengan masing-masing orang tua berhak atas setengah dari hari cuti tersebut.
Pasalnya negara Swedia juga memiliki kebijakan tambahan untuk mendorong lebih banyak ayah terlibat dalam pengasuhan.
Belanda
Lalu menempati posisi kelima yakni Negara Belanda dengan skor GII 0,025. Sebab Perempuan memegang 39,1 persen kursi di parlemen, dan 89,8 persen perempuan telah menyelesaikan pendidikan menengah.
Pasalnya partisipasi perempuan dalam angkatan kerja adalah 62,4 persen, sedangkan pria 71,3 persen.
BACA JUGA:Mengungkap Deretan 7 Negara yang Cuman Ada Daratan Tak Memiliki Laut!
Di mana negara-negara yang telah disebutkan di atas menunjukkan bahwa kemajuan dalam kesetaraan gender bukanlah hal yang mustahil dicapai.