Menurut Dirjen Aditya, sektor industri kabel sebagai salah satu produk hilir dari tembaga merupakan sektor yang harus terus dikembangkan guna mendukung hilirisasi tembaga.
Hal ini sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang salah satu poinnya adalah melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri.
Menembus Pasar Global
Tak hanya memperluas akses pasar, kehadiran Indonesia di pameran kabel di Vietnam juga diharapkan menarik investasi baru. Salah satu perusahaan Vietnam menunjukkan ketertarikan untuk berinvestasi di Indonesia dengan nilai proyeksi mencapai USD16 juta, fokus pada pengolahan skrap tembaga menjadi produk bernilai tambah.
BACA JUGA:Ekspor Bubuk Kencur ke Jerman: Dari Rempah Tradisional Menjadi Bisnis Bernilai Miliaran
Bagi produsen dalam negeri, pameran ini menjadi bukti bahwa kabel Indonesia memiliki daya saing global. Produk seperti kabel flame retardant, kabel photovoltaic, dan kabel fiber optic mulai diminati oleh potential buyer dari Vietnam dan negara lainnya.
Ketua Apkabel Noval Jamalullail menambahkan bahwa Wire and Cable Show Vietnam 2024 adalah ajang strategis.
“Dengan produk yang beragam dan teknologi mutakhir, kita optimistis bahwa industri kabel Indonesia bisa memperkuat posisi dalam rantai pasok global,” tegasnya.
Pusat Kabel Dunia
BACA JUGA:Membangun Jembatan Ekspor: Mangga Indonesia Semakin Dikenal di Negeri Sakura
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu bersaing di pasar internasional. Dengan sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri, sektor kabel Indonesia tidak hanya memperluas pasar ekspor tetapi juga menjadi pemain kunci dalam mendukung pembangunan infrastruktur global.
Wire and Cable Show Vietnam 2024 adalah langkah kecil menuju mimpi besar—Indonesia sebagai pusat industri kabel dunia. (**)
Sumber Indonesia.go.id