RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Impor beras tahun 2025 diwacanakan oleh Presiden Prabowo Subianto akan ditekan bahkan cenderung berangsur distop.
Prabowo dalam sidang kabinetnya beberapa waktu lalu, mengklaim bahwa produksi pangan nasional pada tahun 2025 akan meningkat secara signifikan.
Sikap presiden itu langsung disambut baik oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso. Dirinya mengungkapkan bahwa berdasarkan kerjasama tim jajaran kabinet, bahwa kebutuhan beras dalam negeri sudah tercukupi.
Tak hanya itu, dirinya juga akan merumuskan perihal prinsip agar tidak terjadi praktik toke nakal yang mempermainkan harga beras di pasaran.
BACA JUGA:HET Beras Bulog Naik Lagi, Diklaim Untuk Stabilisasi Harga
BACA JUGA:Kuatkan Stok CPP, BULOG dan BNI Tanda Tangani Akta Kredit Subsidi Bunga dari Kemenkeu
Sehingga, harapannya kedepan, negara tidak perlu melakukan impor beras dari luar negeri lagi. Bahkan sedang diupayakan agar negara bisa melakukan ekspor bahan pangan ke negara lain.
Kabar tersebut juga telah didengar hingga ke telinga gudang bulog yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara.
Henopi, Kabulog Taba Tembilang, Arga Makmur Bengkulu Utara, saat dibincangi SHR Radar Utara, tak menampik adanya wacana tersebut.
"Kabarnya iya, tapi kita juga masih nunggu regulasi tertulisnya,"ucap kabulog Henopi.
BACA JUGA: Bapanas dan Bulog Siap Salurkan lagi Beras SPHP untuk Masyarakat
BACA JUGA:Tahun 2024, Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Namun kabar yang dirinya dengar, bahwa kedepan pemerintah memang tidak akan lagi melakukan impor beras.
Bahkan pemerintah akan membeli padi/gabah masyarakat dengan harga standar. Tidak menutup kemungkinan akan membeli beras dengan harga standar masyarakat.
Selanjutnya, barulah beras masyarakat itu akan disubsidi oleh pemerintah kemudian dijual kembali di pasaran dengan harga yang lebih rendah daripada biasanya.