RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Industri fast fashion global telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dan di balik transformasi ini, China muncul sebagai pemain utama yang mendominasi pasar.
Negara yang dikenal dengan sebutan "pabrik dunia" ini telah menguasai rantai pasokan mode dengan kecepatan, efisiensi, dan kapasitas produksi yang luar biasa.
Dalam artikel ini, kita akan mengungkap bagaimana China berhasil mendominasi industri fast fashion global dan dampaknya terhadap pasar serta lingkungan.
Kekuatan Produksi China
Sejak awal abad ke-21, China telah menjadi pusat produksi utama bagi banyak merek fast fashion besar seperti Zara, H&M, Uniqlo, dan banyak lainnya.
BACA JUGA:Inilah 10 Brand Fashion Termahal di Dunia
BACA JUGA:Fashion Sustainable: Tren Memilih Pakaian yang Tidak Hanya Stylish tetapi Juga Ramah Lingkungan
Negara ini memiliki infrastruktur manufaktur yang sangat berkembang, dengan pabrik-pabrik yang mampu memproduksi jutaan unit pakaian dalam waktu singkat.
Salah satu kunci keberhasilan China dalam fast fashion adalah kapasitas produksi yang sangat besar dan biaya tenaga kerja yang relatif rendah, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan ini untuk memproduksi pakaian dengan harga yang sangat terjangkau.
Lebih dari itu, China memiliki akses mudah ke bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi tekstil, seperti katun, wol, dan sintetis.
Proses produksi yang efisien memungkinkan perusahaan-perusahaan fast fashion untuk merespons tren mode dengan sangat cepat.
Hal ini menjadikan China sebagai pusat manufaktur yang ideal bagi industri yang bergantung pada kecepatan, di mana desain terbaru dapat tersedia di pasar hanya dalam hitungan minggu.
China juga tidak hanya unggul dalam kapasitas produksi, tetapi juga dalam hal adopsi teknologi.