Dalam menghadapi kenaikan tarif pajak, memiliki dana darurat yang cukup akan sangat membantu.
Untuk itu, Anda perlu mulai mengalokasikan lebih banyak dana ke dalam tabungan atau investasi.
BACA JUGA:Target Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Bisa Melesat Hingga 10% dalam 3 Tahun Mendatang
BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?
Selain itu, investasi yang baik dapat memberikan hasil yang cukup untuk mengimbangi kenaikan pengeluaran di masa depan.
Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda, seperti saham, reksa dana, atau properti.
Investasi yang cerdas bisa menjadi penyangga keuangan Anda menghadapi inflasi dan kenaikan harga yang dipicu oleh PPN.
3. Optimalkan Penggunaan Teknologi untuk Belanja dan Pembayaran
Perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan dalam bertransaksi.
BACA JUGA:Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu
Untuk mengurangi dampak dari kenaikan PPN, Anda bisa memanfaatkan aplikasi belanja online atau e-wallet yang sering kali menawarkan diskon atau cashback.
Beberapa platform e-commerce bahkan memberikan potongan harga atau promo yang dapat mengurangi beban pajak yang harus dibayar.
Di sisi lain, menggunakan aplikasi keuangan dapat membantu Anda mengelola pengeluaran dengan lebih efektif, mencatat setiap transaksi, serta memberikan rekomendasi untuk penghematan.
4. Manfaatkan Potongan atau Diskon yang Ada
Beberapa barang dan jasa tertentu akan tetap dikenakan tarif PPN 12%, sementara ada pula yang tetap mendapatkan fasilitas pembebasan atau tarif yang lebih rendah, seperti produk kebutuhan pokok.