Herpes Genital juga merupakan penyakit menular seksual yang dapat menyebabkan bibir kemaluan terasa bentol dan gatal. Kondisi ini disebabkan oleh virus Herpes simplex (HSV) dan biasanya dimulai dengan munculnya bentol-bentol berisi cairan yang gatal di bibir kemaluan. Bentol-bentol tersebut dapat pecah dan mengakibatkan luka yang menyakitkan.
3. Kudis
Ketika tungau Sarcoptes scabiei memasuki area kulit di sekitar bibir kemaluan dan membangun sarang untuk bertelur, sistem kekebalan tubuh dapat memberikan respons berupa munculnya bentol dan rasa gatal.
BACA JUGA:Wanita Muslimah ! Kenali Ini Sederet Rekomendasi Kutek Halal, Yang Bisa Digunakan Ketika Sholat
BACA JUGA:Jarang Diketahui, Ternyata Petai Banyak Manfaatnya Bagi Wanita, Yang Wajib Dicoba
Kondisi yang dikenal dengan sebutan kudis ini dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung, seperti ketika seseorang menggunakan pakaian atau handuk yang sama dengan penderita kudis.
4. Penggunaan produk pembersih kewanitaan dapat menjadi penyebab timbulnya bentol dan rasa gatal pada bibir kemaluan.
Produk-produk ini biasanya mengandung berbagai zat kimia, termasuk pewangi, yang dapat mengiritasi area tersebut. Tanda-tanda iritasi pada bibir kemaluan meliputi munculnya bentol dan rasa gatal yang tidak nyaman.
Selain itu, pewangi yang terkandung dalam pembalut atau pantyliner juga dapat memicu kemunculan bentol serta gatal-gatal di area bibir kemaluan.
BACA JUGA:Wanita Boleh Lakukan ! Ini Beberapa Manfaat Squat Bagi Wanita Dan Cara Melakukannya
BACA JUGA:Kaum Wanita Wajib Tau ! Kenali Beberapa Bahaya, Jika Memakai Bra Dengan Ukuran Tidak Sesuai Ukuran
5. Rambut kemaluan tumbuh ke dalam
Mencukur atau mencabut rambut di area bibir kemaluan dengan teknik yang tidak tepat dapat mengakibatkan rambut tumbuh ke dalam kulit (ingrown hair).
Rambut yang melengkung kembali ke kulit atau tumbuh ke samping di bawah permukaan kulit dapat menyebabkan infeksi, yang ditandai dengan bibir kemaluan yang membengkak dan gatal.
6. Kandidiasis vaginalis
Jamur Candida albicans secara alami memang berada di dalam vagina. Namun, jika pertumbuhan jamur ini tidak terkontrol, bisa menyebabkan infeksi serta menimbulkan gejala seperti bibir kemaluan yang membengkak dan gatal. Kondisi ini dikenal sebagai kandidiasis vaginalis.