Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

Ketua Tim Pemindahan Bangunan Candi Lumbung BPCB Provinsi Jateng Eri Budiarto seperti dikutip Antara menjelaskan, proses pemindahan bangunan Candi Lumbung ke lokasi semula telah dilakukan sejak 10 Juli 023 lalu.

Ia menyampaikan pengembalian bangunan Candi Lumbung ke Desa Sengi, bukan ke tempat semula di pinggir Sungai Pabelan. Tetapi dipindah ke arah timur dekat Candi Asu.

"Kami melakukan doa bersama, pemasangan perancah, persiapan lahan di lokasi baru," katanya.  

BACA JUGA:Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk

BACA JUGA:Menilik 5 Tempat yang Dianggap Paling Berhantu di Dunia, Padahal Terlihat Mewah?

Pengembalian bangunan candi tersebut, karena lahan yang ditempati di Tlatar milik warga dan harus sewa. Selain itu, katanya pemindahan candi itu atas permintaan masyarakat Desa Sengi.

Lokasi baru menempati tanah kas desa dan tidak harus menyewa. Proses pemindahan dilakukan dalam 2 tahap melibatkan sekitar 30 pekerja di antaranya ahli arkeologi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X dibantu warga sekitar.

Menurut Eri, sebanyak 75 persen bebatuan Candi Lumbung masih dipertahankan dan sisanya harus diganti dengan batu baru terutama pada bagian pondasi untuk keamanan pengunjung.

Untuk bagian tubuh sampai atap, batu kulit candi masih banyak yang belum ditemukan sehingga tidak bisa dipasang. Batu kulit itu dikhawatirkan Eri hilang pada saat terjadi bencana, misalnya batu-batu tersebut terkena erupsi Merapi jatuh ke sungai dan hilang.  

BACA JUGA:Iraw Tengkayu, Perayaan Suku Tidung yang Sarat Filosofi Kehidupan

BACA JUGA:Trem Batavia, Primadona Transportasi Warga Ibu Kota Tempo Dulu

Prosesi pemindahan Candi Lumbung berukuran 8,5 meter x 8,5 meter dan ketinggian 7--8 meter ke Desa Sengi berlangsung cukup melelahkan karena dilakukan tanpa bantuan peralatan modern.

Lokasi baru Candi Lumbung di Desa Sengi berada tak jauh dari Candi Asu dan Candi Pendem. Tepat pada 18 Oktober 2024, digelar upacara keagamaan secara Hindu yang dipimpin oleh pemuka agama setempat yakni Ida Pedanda Gede Dwaja Tembuku, Ida Pedanda Gede Karang Kerta Udyana, dan Ida Pedanda Gede Intaran Krama. 

Eri selaku Koordinator Pemindahan Candi Lumbung menceritakan proses pemindahan cukup rumit. Dia menyebut, kalau dijalankan dengan berkelanjutan itu 1 tahun bisa selesai.

Tapi karena program anggaran meminta agar kegiatan itu harus dilakukan secara dua tahap. Selain itu dengan ukuran dan beban berat setiap batuan dengan dimensi panjang dan lebar masing-masing 50--60 cm dan ketebalan bervariasi 30--40 cm, menimbulkan tantangan apalagi peralatan yang dipakai harus menggunakan material kayu. 

BACA JUGA:Di Balik Pesona Festival Gandrung Sewu Banyuwangi: Menyimpan Sejuta Filosofi

Kategori :

Terkait

Selasa 31 Dec 2024 - 21:15 WIB

Dusun Wotawati Mengejar Sang Mentari

Sabtu 21 Dec 2024 - 19:30 WIB

Memeluk Masa Lalu Merajut Masa Depan

Sabtu 07 Dec 2024 - 18:14 WIB

Kembalinya Sang Ganesha

Sabtu 30 Nov 2024 - 19:52 WIB

Kembalinya Candi Lumbung ke Desa Sengi

Sabtu 23 Nov 2024 - 18:41 WIB

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Blenduk