ARGA MAKMUR RU - Percepatan kualitas mutu pendidikan, dapat dilakukan dengan kerja-kerja kolaborasi lintas elemen. Demikian dikatakan, anggota DPRD Bengkulu Utara (BU), Hotman Sihombing, perihal pembangunan pendidikan di daerah. Dia bilang, melalui pendidikan yang bermutu akan menciptakan generasi atau sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Maka sinergi menjadi kunci utama.
"Sinergi ini untuk meningkatkan akses dan mutu pendidikan yang tentunya terus berjalan mulai dari pusat, daerah, legislatif hingga dunia usaha," ujarnya. Ditambahkannya, sinergitas merupakan kunci penting untuk meningkatkan mutu pendidikan itu, selain dijalankan motor penyelenggara pemerintahan. Penting juga melibatkan swasta seperti komunitas sehingga akan menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik, tidak hanya kompetitif. Namun adaptif dengan semangat pemberdayaan yang turut menyertainya. Tak hanya itu saja, terus Hombing, kerja bersama, tentu akan dapat mengidentifikasi dan mengatasi tantangan pendidikan. Mengoptimalkan sumber daya, dan mengembangkan inovasi yang mendukung peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh. Sinergitas juga memungkinkan pertukaran ide dan praktik terbaik, menciptakan lingkungan belajar yang holistik dan responsif terhadap kebutuhan peserta didik. "Karena segmen pendidikan idealnya, tidak hanya fokus pada kekinian, tranformatif dan juga prediktif," ungkapnya. Berkemajuannya dunia pendidikan di daerah, lanjutnya lagi, merupakan impian atau harapan bersama, sampai dengan orang tua murid. Politisi PDIP ini juga mengungkapkan, sejumlah strategi untuk kian memajukan sektor pendidikan itu dapat dilakukan dengan baberapa cara. Mulai dari memberikan porsi lebih di sektor ini, sampai dengan manajemen fokus anggaran tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR, untuk sektor pendidikan baik infrastruktur dan non infrastruktur. "Tentunya langkah ini selaras dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang menjadi momentum penting," ungkapnya. Politisi PDIP itu juga menekankan pentingnya melihat sektor pendidikan secara makro. Dimana, kata dia, tidak sebatas pendidikan formal melainkan juga pendidikan non-formal, dan pendidikan informal. Masing-masing diantaranya, terus dia, memberikan kontribusi yang nyata dalam gerak aktivitas sosial di masyarakat, bahkan laju perkembangan pembangunan bangsa. Segmensi yang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama yakni pemberdayaan dalam tata pembangunan manusia. Pendidikan formal, jelasnya lagi, memberikan dasar pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan, pendidikan non-formal, dapat memberikan peluang pembelajaran tambahan di luar lingkungan sekolah. Sementara, pendidikan informal, lebih kepada membentuk life skill atau kecakapan hidup seseorang. BACA JUGA:Sinergi Legislatif dan Eksekutif Dirasakan Masyarakat "Integrasi ketiganya menjadi sangat penting," serunya menekankan. Untuk itu, kerja sinergis antar motor penyelenggara pendidikan berdasarkan segmennya masing-masing ini akan memberikan daya dobrak positif yang berkelindan pada lingkungan sosial yang pada akhirnya menciptakan sebuah komunitas sosial masyarakat yang berkembangan dengan semangat moderasi berbangsa. "Kunci dari semua ini adalah sinergis dan kolaboratif positif," pungkasnya Hotman Sihombing. (adv)
Kategori :