2. Menanggapi Dominasi Barat di Institusi Global
Salah satu alasan utama Tiongkok mendukung ekspansi BRICS adalah untuk menanggapi dominasi Barat di berbagai institusi internasional seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan bahkan PBB.
BACA JUGA:Kenaikan PPN 12% pada 2025 Berisiko Tingkatkan PHK Massal di Tengah Ekonomi Lesu
BACA JUGA:Pelaku Ekonomi Kreatif Dilatih Membuat Kerajinan Tangan Dari Kulit Lokan
Dalam banyak hal, keputusan yang diambil oleh lembaga-lembaga ini lebih mencerminkan kepentingan negara-negara maju daripada negara-negara berkembang.
Dengan memperluas BRICS, Tiongkok berharap dapat menciptakan lembaga yang lebih mewakili suara negara-negara Global South.
Dalam kerangka ini, BRICS berfungsi sebagai alternatif bagi negara-negara yang merasa tidak puas dengan pengaruh Barat.
Tiongkok percaya bahwa dengan memperluas BRICS, negara-negara berkembang bisa membangun kekuatan politik dan ekonomi bersama yang lebih besar, yang akan memberi mereka posisi tawar lebih kuat di tingkat global.
BACA JUGA:Tantangan Baru: Menghadapi Lonjakan Harga Bahan Pokok di Tengah Krisis Ekonomi
3. Memperkuat Kerjasama Ekonomi dengan Negara-Negara Berkembang
Tiongkok tidak hanya mengincar keuntungan politik, tetapi juga keuntungan ekonomi dari ekspansi BRICS.
Dengan memperluas keanggotaan kelompok ini, Tiongkok berpeluang meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara berkembang lainnya, yang memiliki pasar yang besar dan sumber daya alam yang melimpah.
Tiongkok adalah mitra dagang terbesar bagi banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Melalui BRICS, Tiongkok bisa mengakses pasar-pasar baru, memperluas jaringan pasokan bahan baku, serta mempromosikan produk-produk teknologi dan infrastruktur China ke lebih banyak negara.
BACA JUGA:Proyek Strategis Hijau, Cagub Rohidin: Ubah Wajah Ekonomi Bengkulu