Penggerak Inklusi dan Pertumbuhan

Selasa 26 Nov 2024 - 18:18 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Digitalisasi dan inovasi telah menjadi kebutuhan mendesak pada hampir semua sektor, termasuk ekonomi.

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, ekonomi digital menjadi salah satu pilar transformasi perekonomian di Indonesia.

Melalui ekonomi digital, medium itu menawarkan peluang besar untuk membawa negara ini ke posisi yang lebih tinggi di panggung global.

Dari sisi potensinya, Indonesia memiliki semua modal untuk menjadi kekuatan besar dalam ekonomi digital.

BACA JUGA:Dampak Digitalisasi terhadap Pasar Tradisional

BACA JUGA:Digitalisasi untuk Pelabuhan Transparan dan Efisien

Dengan populasi yang besar dan penetrasi internet yang terus meningkat, ekonomi digital Indonesia saat ini bernilai USD90 miliar dan diproyeksikan mencapai USD130 miliar pada 2025.

Angka ini memberikan optimisme bahwa sektor digital akan menjadi mesin pertumbuhan utama di masa mendatang.

Sebagai bagian dari ASEAN, Indonesia juga memiliki keuntungan dari adanya pasar regional yang terbilang sangat besar, yakni lebih dari 600 juta penduduk.

Implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA) diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi digital kawasan dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun pada 2030.

BACA JUGA:Akankah Perkembangan Ekonomi Digital Tumbangkan UMKM? Lalu Bagaimana Solusinya?

BACA JUGA:Mengulik Potensi Perlambatan Ekonomi yang Bisa Terjadi Pada Tahun 2025 Akibat Kenaikan PPN 12%

Namun, meski memiliki peluang besar, sektor ini menghadapi berbagai tantangan, seperti kesenjangan digital, keterbatasan infrastruktur, dan ancaman keamanan siber.

Kendati penetrasi internet meningkat secara signifikan, kesenjangan digital masih menjadi hambatan besar.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penetrasi internet di Jakarta mencapai 84,7 persen, tetapi di Papua hanya 26,3 persen.

Kategori :