2. Perubahan Hormon
Fluktuasi hormon, terutama selama masa pubertas, kehamilan, atau akibat penggunaan obat-obatan tertentu, dapat memengaruhi elastisitas kulit, meningkatkan kemungkinan terjadinya stretch mark.
3. Faktor Genetik
Riwayat keluarga yang memiliki stretch mark dapat membuat seseorang lebih rentan mengalaminya.
Pada awalnya, stretch mark biasanya muncul sebagai garis berwarna merah atau ungu, namun seiring waktu, warnanya akan memudar menjadi putih.
Meskipun stretch mark tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, ada beberapa cara yang dapat membantu memudarkan atau memperbaiki tampilannya.
BACA JUGA:Dapat Mendukung Kesehatan Tulang Hingga Awet Muda, Ini Manfaat Lain dari Daun Parsley
BACA JUGA:Kenali Akar Valerian Yang Mengandung Berbagai Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh
- Perawatan topikal:
* Emolien dan pelembap:
Penggunaan minyak kelapa atau krim pelembap khusus dapat membantu menjaga kelembapan kulit, yang pada gilirannya dapat mempercepat proses penyembuhan.
Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih elastis dan cenderung lebih tahan terhadap kerusakan.
* Retinol:
Krim yang mengandung retinol (seperti tretinoin) terbukti efektif untuk mengurangi stretch mark pada tahap awal dengan merangsang produksi kolagen.