Sebaliknya, pola asuh permisif lebih memberi kebebasan kepada anak tanpa banyak batasan.
Meskipun anak merasa dicintai dan dihargai, namun kurangnya aturan yang jelas seringkali membuat mereka kurang disiplin dan cenderung manja.
• Pola Asuh Otoritatif:
Pola asuh ini dianggap paling ideal.
BACA JUGA:Ajari Anak Sopan Santun Sejak Dini, Begini Caranya Yang Perlu Dilakukan
BACA JUGA:Menurut Primbon Jawa, Ini Fakta Menarik Anak Lahir Pada Hari Kamis, Jum'at Dan Sabtu
Orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif mampu mengombinasikan ketegasan dengan kehangatan.
Mereka menetapkan aturan yang jelas, namun tetap memberi ruang bagi anak untuk berbicara dan mengemukakan pendapat.
Anak yang dibesarkan dengan pola ini umumnya lebih percaya diri, mandiri, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.
• Pola Asuh Mengabaikan:
Orang tua yang mengabaikan peran mereka dalam mendidik anak atau bahkan tidak menunjukkan perhatian yang cukup terhadap anak, dapat berisiko besar dalam pembentukan karakter anak.
BACA JUGA:Aktor KDRT Lahir dari Kesalahan Pola Asuh dan Keluarga
BACA JUGA:Hati-hati! Tanpa Kita Sadari Ternyata Kebiasaan Ini yang Bikin Anak Muda Jadi Gampang Lupa
Anak yang dibesarkan dengan pola asuh ini sering kali merasa terabaikan, kurang mendapat bimbingan, dan cenderung memiliki masalah dalam mengatur emosi serta berhubungan dengan orang lain.
Pengaruh Pola Asuh Terhadap Karakter Anak
Menurut banyak ahli psikologi perkembangan, karakter anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan oleh orang tua sejak usia dini.
Pola asuh yang positif tidak hanya memberikan dasar yang kuat bagi perkembangan karakter anak.