Disinggung estimasi kebutuhan anggaran dari Pelindo dan pengusahan sendiri, Sutarman mengemukakan, dari Pelindo itu muncul angka senilai Rp 210 miliar, sedangkan dunia usaha seitar Rp 100 miliar.
BACA JUGA:Pipa Penyaluran BBM Pulau Baai Dikabarkan Pecah, Ini Kata Pertamina...
BACA JUGA:Alur Pulau Baai Dinilai Harus Segera Dikeruk
"Sehingga masih ada selisih, dan selisih inilah yang mau kita pertemukan. Jika nantinya sudah ada kesepaktan bersama, berapapun angkanya pasti ditindaklanjuti," papar Sutarman.
Lebih lanjut Sutarman menyampaikan, sejauh ini untuk pengerukan sendiri, sebenarnya sudah ada anak perusahaan Pelindo, yakni Rukindo yang memasukkan proposal penawaran.
"Tapi harapan kita tidak satu perusahaan saja yang memasukan penawaran untuk pengerukan alur tersebut, dalam artian kita juga menunggu perusahaan lain ikut bidding," sampai Sutarman.
Sementara itu, Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Denni, SH, MM mengatakan, berdasarkan keputusan rapat bersama GAPKI, APBB dan lainnya, seluruh agenda pengerukan menggunakan sistem private company.
BACA JUGA:Fokus Peningkatan Kesejahteraan TKBM Pulau Baai
BACA JUGA:Jajaki Keroyokan Keruk Alur Pulau Baai
“Sehingga anggaran dan kapan dimulai itu ditentukan Pelindo dan kawan-kawan dunia usaha. Kita selaku pemda hanya bertindak sebagai fasilitator untuk percepatan pengerukan alur Pulau Baai," tanda Denni. (tux)