Ancaman Sampah vs Paradigma Masyarakat, Unras Motori Pengendalian Partisipatif

Rabu 09 Oct 2024 - 10:01 WIB
Reporter : Benny Siswanto
Editor : Ependi

Kegiatan tersebut, kata Yuni Indah, merupakan hasil kolaborasi Tim Ahli Pengembangan Organisasi dan Pengembangan Website Universitas Ratu Samban yang disupport oleh DRTPM Kemenristek Dikti. 

Dalam project ini, Yuni Indah sebagai Ketua Tim dengan anggotanya Dr Ir Imron Rosyadi, MM, M.Si dan Hania Sumarni, M.SI. 

BACA JUGA:Dinas LH Usulkan Perbaikan Gedung Workshop Pengolahan Sampah di TPA Selagan Jaya

BACA JUGA:DLH Mukomuko Rancang Daur Ulang Sampah di TPA Selagan Jaya

Harapan kedepannya, lanjut Yuni, akan dikembangkan produk-produk turunan dari sampah anorganik seperti BBM, lilin dan lainnya. 

Sedangkan produk turunan organiknya seperti POV, ecoenzym, ditergent ramah lingkungan hingga pembersih lantai dan beberapa produk turunan lainnya yang sangat memungkinkan turut menjaga keseimbangan alam. 

"Maka diperlukan pentehelix collaboration yang baik," ujar Indah, menyeru. 

Pentehelix adalah referensi dalam mengembangkan sinergi antar-instansi terkait dalam upaya mencapai tujuan pengembangan potensi desa, pariwisata dan tujuan lainnya.

BACA JUGA:Tips Mengurangi Sampah Harian dengan Terapkan Gaya Hidup Zero Waste

BACA JUGA:Produk Olahan Sampah Meningkat, Pasar Digital Mulai Digarap

Dukungan konkret dan kontinyu dari pemerintah daerah sebagai otoritas di daerah, menurut Yuni Indah menjadi sangat penting dalam menjawab tantangan dan ancaman pandemi sampah yang bersumber dari rumah tangga. 

"Support upaya bank sampah yang telah dibentuk dan dikembangkan desa-desa lainnya adalah satu langkah yang sangat strategis sehingga menjadi konsep pengendalian sampah secara masif dan partisipatif berbasis masyarakat," pungkasnya. 

Stop Buang Sampah Sembarangan 

Sepertinya tidak banyak yang mengetahui bagaimana sebuah lembaran atau serpih sampah dapat terurai oleh tanah. 

Padahal, sampah anorganik mestinya diolah sebagai bahan didaur ulang. Berikut fakta-fakta dalam paparan materi pengendalian sampah organik dan anorganik berbasis masyarakat di Kelurahan Kemumu. 

BACA JUGA:Kader Lingkungan Kota Bengkulu Diklaim Kurangi 3,2 Ton Sampah Per Hari

BACA JUGA:Sering Dipandang Sebagai Sampah ! Jangan Lagi Dibuang, 5 Sisa Makanan Ini Dapat Menyuburkan Tanaman

Kategori :