Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan riwayat perjalanan Anda, terutama ke daerah yang terkena wabah virus Zika.
BACA JUGA:Beberapa Mitos, Tentang Cara Hamil Anak Laki-laki Dan Kenyataannya
BACA JUGA:Apakah Benar Pokari Sweeat Baik Bagi Ibu Hamil Tua ! Simak Penjelasannya Berikut Ini
Selain itu, dokter mungkin juga akan meresepkan tes lain seperti sampel darah atau urin.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan USG (USG) dan amniosentesis untuk menyingkirkan risiko infeksi virus Zika pada ibu hamil.
Tidak ada pengobatan khusus untuk infeksi virus Zika. Dokter akan meresepkan pengobatan untuk meredakan gejalanya, misalnya parasetamol.
Selain itu, ibu hamil disarankan istirahat dan minum air putih agar terhindar dari dehidrasi.
BACA JUGA:Ini Alasan Ibu Hamil Yang Sering Meludah
BACA JUGA:Yuk Kenali Manfaat dari Asam Folat untuk Ibu Hamil dan Kesehatan
Untuk mencegah dan menghindari risiko tertular virus Zika pada ibu hamil, ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan:
Hindari mengunjungi negara-negara yang sedang mewabahnya Zika.
Kenakan baju lengan panjang dan celana.
Gunakan obat nyamuk.
Gunakan kelambu saat Anda tidur. Praktekkan seks yang aman. Jangan berhubungan seks jika pasangan Anda berasal dari negara atau wilayah dimana virus Zika menyebar.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan upaya pencegahan virus Zika dalam bentuk program 3M Plus, yaitu mengumpulkan, menutup, dan mendaur ulang barang bekas. Anda juga bisa menaburkan bubuk larvasida ke dalam tangki air, terutama di area yang sulit dikeringkan.
BACA JUGA:Remaja Muda Wajib Tahu ! Ini Bahayanya Jika Hamil Pada Usia Masih Terlalu Muda