7 Gejala Mirip Sakit Pencernaan, Waspadai TBC Usus
Menteri Kesehatan atau Menkes, Budi Gunawan Sadikin-RRI/Ulfah Nurul Azizah-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Jika mengalami 7 gejala sakit pencernaan, tidak ada salahnya Anda memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Bukan tidak mungkin, Anda terserang TBC usus.
Kementerian Kesehatan atau Kemenkes, urun suara soal penyakit yang lumayan jarang terdengar ini. Lazimnya, penyakit tuberkulosis, umumnya menyerang seseorang dengan tanda-tanda seperti batuk parah. Bahkan, hingga mengeluarkan darah.
Tapi khusus, penyakit TBC usus ini, pemerintah menginformasikan setidaknya terdapat tujuh gejala umum seperti penyakit pencernaan biasa.
Ketujuh gejala itu, mulai dari diare atau konstipasi, demam, buang air besar atau BAB darah atau darah pada lubang anus, terasa nyeri saat perut ditekan.
BACA JUGA:UEA Bantu Alat Skrining TBC Indonesia, Harga Perunit Bisa Bangun Jalan 2 Kilometer
BACA JUGA:Duhh, Sumatera Masuk Data Mencolok TBC Nasional tapi Masih Didominasi Pulau Jawa
Selain itu, nyeri di bagian perut serta dibarengi dengan lemah, lesu, rasa tidak enak badan atau malaise dan penurunan selera makan atau anoreksia.
Bisa saja, adanya gejala lain pada situasi tertentu dialami penderita penyakit TBC usus ini. Tapi secara umum, beberapa gejala di atas yang paling sering terjadi penderita jenis penyakit ini.
"Selain menyerang organ pernapasan kayak paru-paru, TBC juga dapat menyerang organ pencernaan seperti usus," jelas kemenkes melalui laman resminya @tbc.indonesia.
Turut dijelaskan juga, langkah mendiagnosa atau mencari tahu secara klinis paparan penyakit TBC ini. Dijelaskan, TBC usus diakui pemerintah relatif mendeteksinya memang lumayan sulit.
BACA JUGA:UEA Bantu Alat Skrining TBC Indonesia, Harga Perunit Bisa Bangun Jalan 2 Kilometer
BACA JUGA:Duhh, Sumatera Masuk Data Mencolok TBC Nasional tapi Masih Didominasi Pulau Jawa
Kondisi itu disebab, gejala-gejala yang dialami penderitanya mirip-mirip dengan penyakit radang pada saluran cerna atau inflammatory bowel diseases.
Pengecekannya dapat dilakukan lewat pemeriksaan dengan alat USG, CT Abdomen dan laparoskopi. Sedangkan untuk mengetahui secara bakteriologis pemeriksaannya lewat biakan / mikroskopis/TCM/histologi.