Permudah Distribusi Pertanian, TPHP Bengkulu Lakukan Ini
M. Rizon, S.Hut, M.Si-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, telah menyiapkan langkah untuk mempermudah pendistribusian hasil pertanian dan perkebunan.
Langkah yang dimaksud yakni dengan membangun Jalan Sentra Produksi (JSP) bagi wilayah perkebunan, dan Jalan Usaha Tani (JUT) untuk wilayah pertanian.
Kepala Dinas (Kadis) TPHP Provinsi Bengkulu, M. Rizon, S.Hut, M.Si mengatakan, pembangunan JSP dan JUT tersebut, merupakan salah satu upaya dalam mengatasi tingginya biaya pengangkutan produksi pertanian dan perkebunan.
"Ketika biaya angkut menjadi tinggi, tentu dampak yang dirasakan petani ketika menjual hasil pertanian dan perkebunan mereka tidak optimal," ungkap Rizon.
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Kosong Dengan Menanam Padi
BACA JUGA:Petani Diminta Patuhi Jadwal Tanam Padi
Makanya, lanjut Rizon, dengan rencana pembangunan JSP dan JUT, Dinas TPHP Provinsi Bengkulu berupaya memutus mata rantai yang menyebabkan tingginya biaya angkut tersebut.
"Disamping itu, ketika JSP dan JUT ada, juga dapat menekan biaya produksi baik sektor pertanian ataupun perkebunan yang harus dikeluarkan para petani," ujar Rizon.
Menurut Rizon, dengan akses bantuan yang diberikan tersebut, diharapkan kedepannya dapat mengatasi kendala aksesibilitas yang selama ini dihadapi para petani.
"Mengingat JSP dan JUT, petai kit amenjadi lebih mudah ketika membawa hasil panen mereka ke pabrik atau ke pasar. Begitu juga ketika ingin membawa kebutuhan bagi sektorp pertanian dan perkebunan mereka," kata Rizon.
BACA JUGA:Jalur Lintas Barat Sumatera Terancam Putus
BACA JUGA:KPU Mukomuko Segera Petakan Kebutuhan TPS Pilkada
Rizon menambahkan, berdasarkan data yang ada, beberapa kabupaten di Provinsi Bengkulu sudah mengajukan usulan melalui Aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Rencana Kerja Tahun 2024.
"Seperti Kabupaten Bengkulu Utara, mengusulkan Pembangunan JUT pada empat titik dengan anggaran berkisar diangka Rp 760 juta," tambah Rizon.