DPRD Provinsi Bengkulu Dorong Wujudkan Pertanian Berkelanjutan
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mohd. Gustiadi, S.Sos-Radar Utara/Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bengkulu, mendorong agar pemerintah daerah (Pemda) dapat lebih fokus dan serius dalam mewujudkan program pertanian yang berkelanjutan.
Pasalnya, pertanian berkelanjutan diyakini dapat memberikan dapat positif pada pembangunan dan pengembangan sektor petanian yang ada di Provinsi Bengkulu.
Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Mohd. Gustiadi, S.Sos menyatakan pandangan positif terhadap pentingnya program pertanian yang berkelanjutan.
"Dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan itu, pemda bisa menyontoh daerah lain di Indonesia. Bahkan juga bisa menyontoh negara lain, seperti Vietnam," ungkap pria yang akrab disapa Edi Tiger ini, Minggu 03 Februari 2024.
BACA JUGA:Menantikan Petunjuk Pilkades 2025, Pj Kades Fokus Mengawal Pemerintah Desa
BACA JUGA:Disnakertrans Bengkulu Utara Bakal Turunkan Tim ke PT Air Muring
Dimana, lanjut Edi Tiger, sektor pertanian pada Vietnam, terbukti mampu memberikan kontribusi besar bagi pembangunan negara tersebut.
"Tentu keberhasilan itu tidak lepas dari penelitian yang telah dilakukan. Seperti membuat model desa pertanian, yang akhirnya dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada sektor pertaniannya," kata Edi Tiger.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Jonaidi, SP, MM saat bersama petani-Radar Utara/Doni Aftarizal-
Edi Tiger menjelaskan, model pertanian yang telah diadopsi beberapa desa pertanian, telah membawa hasil yang memuaskan dan berkontribusi secara nyata pada pertanian berkelanjutan.
"Ini mencakup pembangunan dan pengembangan desa pertanian yang tangguh terhadap fluktuasi pangan, kontribusi yang maksimal pada tanaman dan ternak, sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca yang seringkali terkait dengan sektor pertanian," ujarnya.
BACA JUGA:Disnakertrans Bengkulu Utara Bakal Turunkan Tim ke PT Air Muring
BACA JUGA:Polisi Cek Harga Sembako di Pasar, Begini Hasilnya...
Hasil penelitian, lanjut Edi Tiger, juga menyoroti risiko yang dihadapi pertanian akibat perubahan iklim. Dimana dalam implementasinya juga menyajikan solusi adaptasi, yang dapat diterapkan masyarakat.