Keseringan Rebahan Bisa Kena Serangan Jantung? Ini Faktanya...
Ilustrasi : Rebahan -Radar Utara-
RADARUTARA - Ada banyak masyarakat yang kurang bergerak dan olahraga yang sering disebut dengan mager atau rebahan. Padahal aktivitas fisik sangatlah penting agar menunjang kesehatan tubuh.
Rebahan yang terlalu lama akan menjadikan metabolisme dalam tubuh semakin lambat, jadi tubuh kurang bertenaga. Hal ini akan mengakibatkan tubuh juga menjadi makin malas berpikir dan beraktivitas.
Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa empat dari tiap lima remaja di dunia kurang melakukan aktivitas fisik, atau sekitar 81 persen remaja dan 27,5 persen orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan masyarakat ketergantungan pada alat teknologi untuk membantu hampir segala aktivitas mereka. Dan kebanyakan remaja menghabiskan waktu mereka dengan bermain gadget.
Ternyata ada beberapa penyakit yang paling sering terjadi akibat kurang melakukan aktivitas fisik. Diantaranya seperti dibawah ini:
1. Obesitas
Penyakit pertama yang mampu menyerang orang yang gemar rebahan dan minim bergerak yaitu obesitas atau kelebihan berat badan. Saat tubuh kurang gerak maka sirkulasi darah di dalam tubuh menjadi tidak lancar, lalu metabolisme di dalam tubuh menjadi lambat. Dan akhirnya energi yang dihasilkan oleh tubuh juga ikut rendah.
2. Hipertensi atau darah tinggi
Rendahnya aktivitas fisik pada masyarakat tanah air sekarang ini menyebabkan kasus hipertensi semakin meningkat.
Penyakit hipertensi di kalangan akademisi dan klinisi disebut dengan silent disease lantaran darah tinggi menjadi salah satu penyebab utama terjadinya penyakit stroke dan serangan jantung.
BACA JUGA:Ini Cara Mengatasi Flek Hitam Wajah Menggunakan Bahan Dapur Seharga Rp5 Ribu
3. Penyakit jantung
Saat aktivitas fisik rendah maka metabolisme lemak menghasilkan LDL (kolesterol jahat) yang meningkat. Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya penumpukan lemak darah ke dinding pembuluh darah secara masif. Akibatnya akan timbul kerusakan sehingga berisiko tinggi terhadap serangan jantung.
4. Diabetes melitus atau kencing manis
Asupan makanan yang dikonsumsi tidak diolah dengan baik oleh tubuh, sehingga terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh. Saat jumlah lemak tinggi akan menyebabkan resistensi terhadap insulin dan tidak berfungsi pada umumnya, akibatnya terjadi peningkatan gula di dalam darah.
5. Penyakit osteoatritis atau nyeri sendi
Osteoatritis adalah salah satu penyakit degeneratif yang ketap dialami pada usia lebih dari 50 tahun. Nyeri sendi dapat disebabkan lantaran adanya kerusakan struktur sendi, kelemahan otot dan tendon dan sendi yang paling sering mengalami nyeri yaitu sendi lutut, panggul serta tulang belakang. (*)