Penataan Lanjutan DDTS Diharapkan Sesuai Dengan Grand Design
Tantawi Dali, S.Sos, MM--
BENGKULU RU - Penataan lanjutan yang merupakan salah satu upaya pengembangan kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) agar menjadi wisata baru di Provinsi Bengkulu. Diharapkan sesuai dengan Grand Design atau rencana besar yang telah ada.
Ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Tantawi Dali, S.Sos, MM, Senin (25/12).
"Grand design yang dimaksud pernah dipaparkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu. Saat pembahasan APBD Tahun Anggaran (TA) 2023 yang dilakukan pada tahun 2022 lalu. Terkait usulan anggaran pembangunan jembatan elevated. Saat ini pembangunan jembatan telah rampung dan sudah diresmikan beberapa waktu lalu," ungkap Tantawi.
Menurutnya, dari hasil pemaparan, penataan lanjutan sangat bagus dan diyakini jika benar-benar mengikuti grand design itu. Pasti kawasan DDTS dapat menjadi icon wisata baru di Provinsi Bengkulu.
"Apalagi dalam penantaan lanjutannya nanti tidak lagi membebankan APBD. Karena semuanya ditanggung anggaran bersumber dari APBN," kata Tantawi.
Pada prinsipnya, lanjut Tantawi, pihaknya mendukung penataan lanjutan kawasan DDTS. Namun sangat penting langkah-langkah yang diambil sejalan dengan grand design yang telah ada.
BACA JUGA:Identitas Daerah, Masyarakat Diajak Lestarikan Seni Budaya
Kemudian juga harus dipastikan dalam pengembangan kawasan tersebut tidak hanya menitik beratkan pada efisiensi saja. Tetapi juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
"Termasuk aspek fisik, sosial dan ekologis. Sehingga dalam penataan lanjutan menjadi penting untuk tetap melibatkan masyarakat setempat dalam proses pengambilan keputusan. Sehingga kebutuhan dan aspirasi masyarakat tetap dapat diakomodir dengan baik," tegas Ketua Fraksi NasDem DPRD Provinsi Bengkulu ini.
Sebelumnya, Kadis PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso, ST, M.Si menyampaikan. Penataan lanjutan kawasan DDTS secara detailing perencanaan, sedang dilaksanakan Kementerian PUPR.
"Diprogramkan penataan lanjutan kemungkinan besar baru dimulai pada bulan Juni 2024. Dimana pembangunan dan penganggarannya langsung dari Kementerian PUPR," singkat Tejo. (tux)