Maksimalkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat, Mukomuko Miliki 54 Pustu

Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko-Radar Utara/ Wahyudi -

MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Untuk memberikan  pelayanan kesehatan  lebih maksimal kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah memiliki sebanyak 54 puskesmas pembantu (Pustu) tersebar di 15 wilayah kecamatan.

Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM melalui Sekretaris, Jajat Sudrajat, SKM ketika dikonfirmasi mengatakan. Pihaknya sangat menginginkan, sebanyak 148 desa dan 3 kelurahan ada Pustu.

"Harapan kita semua desa di wilayah ini memiliki Pustu. Dan setiap Pustu, ada satu perawat, satu bidan dan dua kader kesehatan. Memang untuk mewujudkan ini butuh waktu dan biaya khususnya untuk membangun Pustu. Dan kami yakin, ini bisa terwujud dengan baik meski secara bertahap," kata Jajat.

BACA JUGA:Pelayanan Kesehatan Masyarakat Harus Dioptimalkan

BACA JUGA:Cukup Tunjukkan KTP, Pelayanan Kesehatan Gratis Terjamin

Pengadaan Pustu di setiap desa ini, merupakan program dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rangka mewujudkan integrasi layanan primer  sebagai bentuk transformasi bidang kesehatan demi mewujudkan masyarakat sehat dan mandiri.

Jajat juga mengatakan, terdapat tiga sasaran dalam penerapan program ini. Yaitu penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, mendekatkan layanan hingga ke tingkat desa dan dusun, serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan melalui dashboard situasi kesehatan masyarakat di masing-masing desa.

"Siklus hidup yang dimaksud adalah dari hamil, dilahirkan, bayi, balita, remaja, dewasa, pra lansia, hingga lansia. Selama siklus itu seseorang harus mendapat skrining layanan kesehatan," ujarnya.

Ditambahkan Jajat, melalui skrining tersebut bisa mendeteksi suatu penyakit yang diderita seseorang. 

BACA JUGA:Berobat Pakai BPJS, Pelayanan Kesehatan Harusnya Makin Mudah

BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Enam Puskesmas Dapat Mobil Ambulan Baru

Sehingga bisa dilakukan advokasi atau memberikan petunjuk bagi yang bersangkutan agar melaksanakan pengobatan lanjutan. Dalam proses skrining kesehatan inilah, jelas Jajat, peran pustu dan posyandu sangat penting. Karena mereka yang paling dekat dengan masyarakat.

"Kita ingin pencegahan penyakit, bukan lagi pada pengobatan. Walaupun pengobatan tetap kita lakukan," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan