Komitmen Pemprov Bengkulu Dalam Meningkatkan Mutu dan Kualitas Pendidikan
Gubernur Rohidin Mersyah menghadiri puncak Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-78 PGRI--
BENGKULU RU - Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan sampai dengan saat ini menjadi salah satu fokus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu. Dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub), Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah-Dr. E. H. Rosjonsyah. Sehingga nantinya Generasi Emas 2045 dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan.
"Peresmian kelas jauh SMAN 5 Kaur ini merupakan salah satu bentuk komitmen kita. Tentunya dalam mewujudkan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan di Provinsi Bengkulu," ungkap Gubernur Rohidin Mersyah yang dalam kesempatan itu. Sekaligus menghadiri puncak Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Dalam kesempatan itu, Rohidin juga memberikan apresiasi berupa penghargaan untuk guru berdedikasi, guru honorer terlama, serta guru yang bertugas di daerah tertinggal. Total, ada 16 orang guru penerima penghargaan apresiasi dengan rincian 12 guru berdedikasi se-kabupaten/kota, 2 guru honorer terlama, dan 2 guru yang bertugas di daerah tertinggal.
"Tentu guru memiliki peranan besar dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitasi pendidikan. Penghargaan yang kita berikan ini juga sebagai bentuk motivasi, agar para guru terus berupaya maksimal agar nantinya mutu dan kualitas pendidikan di daerah kita semakin baik dan mampu bersaing dengan daerah lain," kata Rohidin.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Prioritaskan TKSK Masuk Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Berkaitan dengan kelas jauh SMAN 5 Kaur, Rohidin menerangkan jika sekolah itu diperuntukan bagi anak-anak yang tak mampu bersekolah di perkotaan. Karenanya, kelas jauh SMAN 5 Kaur dapa menjadi solusi dalam membantu para calon siswa ataupun calon siswi yang tamat SMP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
"Benar adanya sekitar 5 atau 6 desa di Kaur di mana jumlah siswa yang putus sekolah cukup tinggi, setelah tamat SMP susah melanjutkan ke jenjang SMA karena jarak yang jauh. Sehingga tidak memungkinkan mereka sekolah ke kota. Atas dasar itulah kita membuka kelas jauh dan kita gabungkan dengan SMP 1 atap," demikian Rohidin. (tux)